Di bagian atrium ini terdapat stan yang menjual tiket masuk tur ke CNN seharga US$ 12. Saya dan peserta kursus CERC lainnya yang diantar Frank Ceo, pakar komunikasi dari CDC Atlanta bertemu dengan Direktur Pemandu CNN Nick Levan.
Nick pun menjelaskan akan membawa kami ke beberapa studio CNN, di mana boleh mengambil gambar dan di mana yang tidak. Kantor pusat CNN mempunyai 2 menara. Menara pertama terdiri dari 14 lantai dan menara kedua ada 8 lantai.
Pertama kami dibawa ke ruang produksi berita, baik nasional maupun internasional. Sejumlah jajaran redaksi menghadapi komputer masing-masing. Di ruangan itu juga terdapat studio siaran salah satu program berita CNN. Hanya ada sekat kaca yang membatasi studio siaran itu dengan ruang redaksi.
“Tiap hari, 5 ribu cerita diolah di sini,” ujar Nick Levan. Levan menambahkan, ada sekitar 30 ribu jurnalis yang bekerja untuk CNN. 12 Ribu jurnalis di antaranya bekerja di AS dan sisanya tersebar di seluruh dunia. Setelah itu Levan membawa kami ke ruang master control, untuk mengontrol siaran di beberapa studio miliknya.
Kemudian, Levan membawa kami menuju studio yang baru, yang akan menggantikan studio di ruang produksi berita. Di ruangan itu terdapat 4 kamera segede gaban yang satu unitnya berharga US$ 1,8 juta. Investasi untuk studio baru ini mencapai jutaan dollar AS.
“Kita merencanakan setting studio ini selama berbulan-bulan. Di studio ini anchor bisa mengendalikan semuanya secara otomatis dari balik mejanya,” celoteh Levan sambil mewanti-wanti agar tak mengambil gambar karena studio ini baru akan diluncurkan pada 15 Maret 2010.
Setelah itu kita diajak Levan menuju studio CNN biro Spanyol dan studio HLN (Head Line News). Levan pun bercerita sedikit tentang pesaing-pesaing CNN. “Pesaing lokal ada ABC, Foxnews, MSNBC dan lainnya. Yang berat itu saingan dari luar seperti BBC atau Al Jazeerah. BBC yang paling berat karena dia punya infrastruktur di seluruh dunia. Cuma BBC adalah lembaga nonprofit, kita berbeda di situ,” tutur Levan.
The World of Coca-Cola
Selain CNN, Atlanta merupakan pusat perusahaan minuman ringan ternama, Coca-Cola. The World of Coca-Cola, terletak di kompleks Pemberton Place, di lahan seluas 8 hektar. Pemberton Place merupakan area segi empat di Baker Street, Centennial Olympic Park, Ivan Allen Jr Boulevard dan Luckie Street, The World of Coca-Cola terletak sekompleks dengan Georgia Aquarium, akuarium terbesar di dunia.
Nama Pemberton sendiri diambil dari nama apoteker penemu formula Coca-Cola, John S Pemberton. Pemberton menemukan formula Coca-Cola pada tahun 1886, yang letaknya tidak jauh dari musium Coca-Cola yang sekarang.
Dengan tiket masuk US$ 15, kita bisa menikmati 12 area di musium ini. Disambut botol-botol raksasa dengan berbagai desain di lobi, kemudian memasuki Coca-Cola Loft, di mana terletak artefak berbagai botol dan pernak-pernik Coca-Cola dari yang lampau hingga kini. Ada pula pabrik yang menunjukkan bagaimana Coca-Cola dibuat hingga dibotolkan.
Kemudian, ada 2 bioskop yang termasuk dalam 12 area itu. Pertama bioskop yang memutar film animasi lilin berjudul ‘Inside The Happiness Factory’ dan bioskop 4 dimensi yang memutar film pendek berjudul ‘In Search of The Secret Formula’. Dalam bioskop 4 dimensi, selain diberi kacamata 4 dimensi, kursi penonton bergerak-gerak mengikuti gerakan lakon, plus sesekali semprotan air dari belakang kursi sesuai dengan adegan di film.
Ada pula area ‘Taste It’ di mana pengunjung bisa merasakan berbagai produk Coca-Cola yang tersebar di 5 benua. Masing-masing benua mempunyai versi produk Coca-Cola yang berbeda rasa. Pokoknya, penggemar minuman bersoda bisa minum sepuasnya di sini, sampai kelempoken kata orang Jawa. Museum itu diakhiri dengan ‘Coca-Cola Store’ yang menjual berbagai pernik dan merchandise Coca-Cola dengan berbagai varian produknya. (nwk/nrl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar