@Bila kamu sedang menatap langit, lihatlah ketika malam yang tak berbintang, hanya sang bulan yang merasa kesunyian. Tapi dia tetap menyinari, dan tetap memberikan senyum untuk semua yang membutuhkannya.
@Tak setetes air mata pun yang pantas kamu teteskan untuk sang berwajah dua, dan tak segores kesedihan pun pantas kamu tampakkan untuk seorang yang hanya menertawakan kamu bersama kekasih barunya.
@Bintang itu beribu banyaknya, dan rintik hujan itu tak terhitung jumlahnya. Bila bintang berhenti bersinar, dan bila hujan berhenti berdenting, jangan terlalu kau nanti, karena mereka akan kembali dengan yang lebih baik.
@Sadarkah kamu, terpikirkah oleh kamu?. Mengapa tuhan juga mengizinkan dia untuk menginggalkan kamu?. Kini memang kamu hanya bisa bersedih dan menangis untuk menjawabnya, tapi kelak suatu jawaban akan datang dan membuat kamu sangat bersyukur karena ini telah terjadi.
@Tak setetes air mata pun yang pantas kamu teteskan untuk sang berwajah dua, dan tak segores kesedihan pun pantas kamu tampakkan untuk seorang yang hanya menertawakan kamu bersama kekasih barunya.
@Bintang itu beribu banyaknya, dan rintik hujan itu tak terhitung jumlahnya. Bila bintang berhenti bersinar, dan bila hujan berhenti berdenting, jangan terlalu kau nanti, karena mereka akan kembali dengan yang lebih baik.
@Sadarkah kamu, terpikirkah oleh kamu?. Mengapa tuhan juga mengizinkan dia untuk menginggalkan kamu?. Kini memang kamu hanya bisa bersedih dan menangis untuk menjawabnya, tapi kelak suatu jawaban akan datang dan membuat kamu sangat bersyukur karena ini telah terjadi.