yakni; aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terlaknat dari rahmat Allah dan segala yang berbau kebaikan. Permohonan ta'awwudz ini bertujuan agar meskipun godaan itu menimpa, tapi tidak membahayakan aku sedikitpun.
بسم الله الرحمن الرحيم1
Yakni, aku memulai tilawah al-Qur'an dengan memohon pertolongan kepada Allah swt dan zat-Nya. Dialah yang memiliki sifat rahim, ihsan (baik) dan mengantarkannya kepada hamba-hamba-Nya. Lafaz Ar-Rahman lebih dalam daripada lafaz rahim. Nama Allah swt diungkapkan secara zat, hakikat dan wujud.
2. Pujian-pujian dilantunkan dengan lisan dan hati atas berbagai nikmat yang telah dikaruniakan kepada kita, manusia. Allah-lah yang paling berhak untuk disembah, Dia-lah pendidik alam semesta semuanya dari golongan jin, manusia, malaikat dan syetan. Allah sebagai penguasa dan pengatur urusan-urusan mereka. Dia-lah yang paling berhak untuk dipuji dan disanjung setinggi-tingginya baik dengan lisan ataupun hati.
3. Allah memiliki rahmah (kasih sayang) yang teramat luas dan kadar luasnya itu kekal abadi di dunia dan akhirat.
4. Allah-lah pemilik semua urusan di hari hisab (penghitungan amal manusia) dan hari jaza (pembalasan). Dia pula yang mengendalikan itu semua, Maha Suci Dia.
5. Kami mengkhususkan Engkau dalam beribadah ya Allah..dalam meminta pertolongan. Karena itu, kami tidak akan menyembah dan beribadah selain kepada-Mu. Kami juga tidak memanjatkan pertolongan kecuali kepada-Mu jua.
6. Bimbing dan restuilah kami untuk melangkah ke jalan yang lurus, lempang, terang dan tidak bengkok. Itulah jalan dinul Islam dan petunjuk keimanan.
7. Jalan itu adalah jalan orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka dari golongan malaikat, para nabi, orang-orang yang benar (shiddiqin), syuhada (orang-orang yang gugur syahid membela agama-Mu) dan orang-orang shalih. Bukan jalannya mereka yang Engkau murkai, jalannya mereka yang keluar dari jalan yang haq dan istiqomah, jauh dari kebenaran-Mu dari penganut aliran dan kepercayaan selain Islam ini serta kaum yang fasik dan munafik.
KEUTAMAAN SURAT AL-FATIHAH:
Imam Bukhari dalam shahihnya meriwayatkan dari Abi Sa'id bin al-Ma'alli radiyallahu anhu berkata: Rasulullah saw pernah berkata kepadaku: "Maukah engkau aku ajarkan sebuah surat yang paling agung dalam al-Qur'an yang harus engkau baca sebelum engkau meninggalkan masjid?" Beliau pun lalu menggandeng tanganku. Ketika kita akan keluar aku berkata: "Ya Rasulullah, barusan engkau bilang mau mengajariku sebuah surat yang paling agung dalam al-Qur'an?" Kemudian beliau membaca:
الحمد لله رب العالمين
Ia adalah tujuh ayat yang diulang-ulang dan al-Qur'an yang mulia yang diberikan kepadaku."
Ibnu Hibban meriwayatkan dalam shahihnya dan juga Hakim: Hadits ini shahih menurut syarat Imam Muslim, dari Anas radiyallahu anhu ia berkata: Dahulu nabi saw sedang berjalan. Beliau pun lantas berhenti. Dan seorang laki-laki juga mengikuti beliau berhenti di sampingnya. Nabipun menengok ke arahnya sambil berkata: "Tidakkah kamu mau aku kabarkan surat al-Qur'an yang paling afdhal (utama)?" Laki-laki itu menjawab: "Tentu." Kemudian Rasulullah saw membaca:
الحمد لله رب العالمين (سورة الفاتحة: 1
Wallahu a'lam
(Tafsir al-Wajiz. Dr. Wahbah Zuhaily)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar