Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits shahih: “Apabila seekor lalat hinggap di bejana salah seorang di antara kamu hendaklah membenamkan lalat itu lalu membuangnya. Sesungguhnya pada salah satu sayapnya terdapat kuman dan di sayap yang satunya lagi ada antikuman.’’ Dalam hadits ini disebutkan dua proposisi yang harus dikaji. Pada zaman dahulu kedua-duanya belum diketahui secara pas. Yang pertama bahwa lalat adalah binatang perantara kuman-kuman penyakit, yang sudah diketahui hampir setiap orang. Hal kedua yang tidak banyak diketahui oleh banyak orang, bahwa sesungguhnya lalat juga membawa penangkal antikuman untuk membunuh kuman yang dibawanya. Sebelum masuk ke inti permasalahan, ada baiknya kita perhatikan dulu beberapa hal berikut ini :
|
Dengan memperhatikan hal-hal di atas jelas bahwa pembicaraan ini tidak menyimpang. Lalat membawa kuman, sedangkan di dalam tubuh lalat itu sendiri ada tubuh-tubuh lain yang akan memusnahkan kuman dan mempunyai kemampuan menghancurkan kuman penyakit yang bakal ditularkan lalat ke makanan atau minuman. Maka bila seekor lalat hinggap di makanan atau minuman, tak ada jalan lain kecuali dengan cara mencelupkannya sekalian, kemudian dibuang. Dokter Mahmud Kamal dan dr. Muhammad Abdul Mun’in Husain, juga ikut menguatkan topik di atas dengan mengatakan bahwa kajian mengenai masalah ini sudah dilakukan sejak tahun 1871 oleh seorang guru besar di Universitas Hal, Jerman, yaitu Brifeld. Kemudian dilanjutkan oleh beberapa ahli dari beberapa negara, seperti Erneysten dan Cook dari Inggris, yang mengadakan penyelidikan sekitar tahun 1947 sampai 1950.
Dapat disimpulkan bahwa ilmu medis pada zaman ini telah ikut menguatkan sabda Rasulullah SAW. Lalat memindahkan kuman penyakit ke makanan, minuman, ataupun ke saluran pernafasan yang menyimbulkan timbulnya berbagai penyakit perut, seperti; tefoid, kolera, dan lain-lain. Hal ini ternyata sudah diisyaratkan oleh Rasul sebagaimana uraian di atas salah satu sayapnya terdapat kuman. Bagaimanapun juga memang perlu ada tindakan preventif, tindakan menjaga agar seseorang tidak terkena kuman penyakit. Lalat-lalat yang ada di sekitar kita harus dibasmi dan diusir agar tidak menyentuh makanan dan minuman yang akan kita santap Ilmu medis modern juga menetapkan, dalam badan lalat ada sejenis parasit yang mengandung toksin yang dapat dimatikan dan memusnahkan kuman yang dibawa lalat. Toksin ini tidak dapat bekerja kecuali sebelum mencapai satu kekenyalan tertentu. Untuk mendapatkan itu, cukup dengan memberikan sedikit tekanan. Maka bila lalat masuk ke dalam makanan atau minuman, kita tidak usah membuangnya, sehingga mendapat ancaman tabdzir. Kita justru disuruh untuk mencelupkan lalat tersebut, yang justru akan membuat minuman atau makanan akan menjadi bersih. Allah menegaskan dalam firman-Nya: “Dan tiadalah yang diucapkan itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS: An-Najm:3-4) |
Selamat datang di blog uyang pujuik, blog yang muangkek susadu puka'u yang tujadi diateh dunie dan mumbangkikkan kembali batang yang udah lamu tuondam di sungai okan. Selamat membacu dan bugabong!
Cari Blog Ini
Rabu, 29 Desember 2010
Keajaiban penciptaan lalat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar