Cari Blog Ini

Jumat, 19 November 2010

Rahasia orang Arab dengan PJTKI


Ilustrasi/Admin (TRIBUNNEWS.COM/IMAN SURYANTO)
Ilustrasi/Admin (TRIBUNNEWS.COM/IMAN SURYANTO)
Kita kembali harus menahan emosi dan kemarahan ketika seorang anak bangsa di perlakukan dengan semena-mena oleh majikannnya yang kebetulan orang Arab,sebagai seorang TKI yang sekarang sedang nyangkul di tanah Arab setidaknya saya sedikit tahu persoalan yang menimpa saudara-saudara kita (TKW ).
Sebelum para TKW di berangkatkan ke tanah Arab mereka diurus oleh PJTKI ,pertanyaanya darimanakah para PJTKI itu merekrut calon TKW ? ternyata mereka punya sub agen yang berfungsi mencari calon potensial sampai ke pelosok-pelosok kampung.
Dari sub agen calon TKW itu akan ditampung oleh PJTKI ,apakah para sub agen memberikan persyaratan kepada mereka  ? ternyata tidak ada persyaratan khusus ,asal calon TKW mau ,langsung saja diterima , PJTKI tidak akan menanyakan  apakah  calon TKW  punya keahlian ,ijazah atau syarat-syarat yang memberatkan lainnya.
Bagaimana kalo calon tersebut usianya masih di bawah umur ? gampang kok ,mereka para PJTKI akan mengakali umur calon tersebut sehingga memenuhi syarat untuk bekerja ke luar negeri.Bagaimana kalo calon TKW tersebut tidak menguasai bahasa Arab ?  oleh para PJTKI mereka akan di ajari menghapal kata-kata yang sering di pergunakan misalnya, sukron . su isma ,ismi , dan kata-kata sederhana lainnya.
Setelah ditampung para PJTKI akan memberangkatkan mereka tentu saja setelah Visa dari negara tujuan  telah keluar ,kacaunya lagi selama di tampung mereka tidak di siapkan secara fisik dan mental,ada juga sih PJTKI yang meberikan pelatihan tapi jumlahnya lebih sedikit di bandingkan PJTKI yang kerjanya hanya kirim TKW tampa memperdulikan kualitasnya.
Sesampai di negara tujuan ceritanya dapet di tebak ,para TKW yang lugu-lugu itu harus berhadapan dengan orang dan budaya yang sangat jauh berbeda dengan apa yang selama ini mereka dapatkan di kampung.
Oh ya sebelumnya saya mau cerita bagaimana orang-orang Arab mendapatkan pembantu dari Indonesia ? pertama mereka harus membayar sejumlah uang yang jumlah lumayan besar .tentu saja mereka membayar ke PJTKI melalui perwakilan atau agen ( arabnya ).
Mereka berani bayar mahal karena di janjikan akan mendapatkan pembantu yang terampil,fasih bahasa Arab dan janji-janji sorga lainnya.Aneh bin ajaib PJTKI yang doyan gombal kepada orang Arab itu ternyata berani mengirimkan TKW yang lugu-lugu alias bahasa Arabnya hanya tahu Assalamu alaikum ,belom pernah lihat alat-alat rumah tangga yang serba listrik.
Orang arab yang sudah termakam janji-janji PJTKI langsung memilki harapan yang tinggi terhadap calon pembantu rumahnya.
Akhirnya harapan tinggal harapan yang datang ternyata TKW yang lugu hingga akhirnya kita semua tahu cerita-cerita sedih , menyayat hati kembali terulang dan terus berulang.Ada sebuah cerita yang saya dapatkan betapa kurangnya penguasaan bahasa arab para TKW yunior.
Pada suatu hari seorang majikan Arab meminta kepada pembantunya untuk mengambilkan  kunci mobil ,tahu apa yang di bawa oleh pembantunya  ? ternyata pembantu yang lugu itu membawakan secangkir minuman.saya menulis ini bukan berarti saya membenarkan kekerasan yang di lakukan oleh orang Arab.
Tapi cobalah kita melihat kasus demi kasus yang menimpa TKW kita dari sumber permasalahanya ,yaitu kurangnya ketrampilan dan nakalnya para PJTKI kita.Terakhir sebagi TKI saya pernah di tanya oleh orang pakistan ( negara miskin mirip dengan negara kita ).
Orang pakistan itu heran melihat begitu banyaknya TKW yang bekerja di tanah Arab ? lalu dia bertanya kepada saya ,pada kemana laki-laki Indonesia ? saya hanya menjawab mending ente urus negeri ente sendiri daripada ngurus negeri orang.
pakistan,India,bangladesh negara -negara miskin tapi mereka tidak rela mengirimkan perempuannya hanya karena fulus , hanya INDONESIA negara yang paling agresif dalam mengirinkam TKW ke negara-negara Arab.bagiamana dengan philipina ? mereka juga mengirimkan TKWP  ( tenaga kerja wanita phlipina ) bedanya yang mereka kirim itu memiliki ketrampilan dan pengusaan bahasa  Inggris mereka keren-keren.
Di samping itu juga peranan pemerintah mereka begitu nyata ,  setiap tenaga kerja philipina yang pulang kampung maka mereka akan melihat di bandara terpampang tulisan selamat datang wahai pahlawan ,jangan  berharap tulisan seperti itu akan ada di bandara soekarno -hatta .yang ada di soekarno-hatta adalah petugas-petugas yang akan  membuat para TKW mendapatkan mimpi buruk selanjutnya.
Selamat berjuang saudaraku TKW ..Tuhan bersama kita .semoga setiap cucuran keringat yang mengalir menjadi penggugur dosa dan semoga setiap darah yang tumpah menjadi saksi-saksi betapa pemerintah tidak pernah serius mengurus nasib rakyatnya.
Dubai .buat saudari2ku, para pekerja wanita Indonesia dinegara manapun berada.

Pesan Nabi Yusuf Terlupakan Oleh Kaum Muslimin

Sura Yusuf (12) merupakan rujukan utama Kaum Muslimin untuk menabung dan berasuransi. Akan tetapi Sura Yusuf ini hanya tersosialisasi pada kaum Muslimin sebagai Sura yang dibacakan kepad Ibu Hamil supaya janinnya kelak ganteng seperti Nabi Yusuf. Namun makna yang terkandung dalam Sura Yusuf sesungguhnya banyak sekali, bukan hanya sebagai Sura yang dibacakan untuk Ibu Hamil. Dalam Sura Yusuf telah mencatat perdagangan orang, sifat diskriminasi orang tua terhadap anak, hakim yang adil, penguasa yang lalim, tabir mimpi, dan terpenting tentang menabung dan berasuransi.
Pada saat saya mengikuti training asuransi Pelatihnya bukan seorang muslim, namun ia secara cerdas dan sadar menjelaskan firman Allah dalam Sura Yusuf terutama ayat 47 dan 48. Ini mujizat Quran untuk Manusia (bukan hanya kaum Muslimin).
Sura Yusuf ayat 47, bunyinya “Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Ayat 48. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.
Sungguh dahsyat ayat ini telah memberikan petunjuk yang pasti bahwa manusia tidak selamanya mapan, namun suatu waktu akan merasakan kesengsaraan. Hal ini dapat dianalogikan - saat sehat kita mengumpulkan semua harta, pada masa sulit merasakan jeri payah selama masa sehat.
Pertanyaannya sekarang mengapa Kaum Muslim tidak banyak menabung dan berasuransi? Jawaban sementara, belum banyak ustad yang diamanahi untuk mencerdaskan umatnya, secara sadar memperkenalkan ayat-ayat Al-Quran yang telah teruji. Selain itu…para ustad masih berkutat dengan masalah hilafia. Yang seharusnya mereka memberikan pemahaman yang mumpuni kepada umatnya, justru mereka lebih banyak menakut-nakuti umatnya.
Masjid Corong Perbankan dan Asuransi
Sudah saatnya Masjid sebagai corong Perbankan dan Asuransi. Tidak henti-hentinya ustad Antonio Safei memperkenalkan mengenai Bank Syaria, namun upaya beliau belum banyak mendapat sokongan yang masif sampai ke daerah Perdesaan.
Ustad dan imam Masjid patut mengoreksi diri - apakah telah menjadikan Al-Quran sebagai rujukan utama dalam membangun umat? Jika belum, maka sudah saatnya untuk berubah. Selama ini Al-Quran terkenal bukan oleh Kaum Muslimin, justru oleh umat lain - lihat saja mereka yang sukses memperkenalkan Asuransi, Lebah, dan lain-lain mereka yang menjadikan Al-Quran sebagai rujukan utama, meskipun mereka tidak secara nyata menyatakan. Begitu juga, jika kita memperhatikan literatur tentang motivasi, maka sebagian besar rujukannya Al-Quran dan Al-Hadist. Itupun juga mereka tidak secara nyata menyebutkannya. Hanya mereka yang secara sadar telah menyelesaikan pembacaan Al-Quran dan Al-Hadist dapat menemukannya.
Mungkin masih segar dalam ingatan kita mengenai ”Kelapa Sawit” yang mengalami masa booming sekitar beberapa tahun yang lalu. Para petani dan pengusaha terus memperluas lahannya, namun mereka lupa menabung dan mengantisipasinya. Saat Kelapa Sawit mengalami penurunan, petani dan pengusaha kelagapan. Intinya, mereka lupa pesan dalam Sura Yusuf (12).
Begitu juga banyak kaum Muslim yang miskin tidak dapat menyekolahkan anaknya, karena mereka belum menjadikan Al-Quran sebagai pegangan hidup, selain mereka tidak punya Quran, juga tidak bisa baca. Ini semua menjadi tanggung jawab Masjid.
Pesan Allah kepada Nabi Muhammad untuk umat Manusia Baca…Baca…Baca… Bukan hanya baca huruf tetapi semua pesan yang ada di alam.
Ayo Menabung dan Berasuransi…

I Am Who I Am