Cari Blog Ini

Selasa, 15 Maret 2011

Jujur (Shiddiq)

Shiddiq (jujur, benar) adalah lawan kaa dari kidzb (bohong atau dusta). Secara morfologi, akar kata shidq berasal dari kata shadaqa, yashduqu, shadqun, shidqun. Ungkapan shaddaqahu mengandung arti qabila qauluhu 'pembicarannya diterima'. Ungkapan shaddaqahu al-hadits mengandung arti anba'ahu bi al-shidq 'ia menyampaikan berita dengan benar dan jujur'. Ada orang mengatakan shadaqtu al-qauma, yang berarti qultu lahum shidqan 'aku katakan kepada mereka secara benar atau secara jujur'. Demikian juga ancaman jika aku sampaikan kepada mereka; aku katakan shadaqtu hum 'aku berkata benar kepada mereka'.

Beberapa ayat Allah yang memeberikan ilustrasi yang jelas tentang makna (shiddiq):

1. "Agar Dia menanyakan kepada orang-orang yang jujur (benar) tentang kebenaran mereka dan Dia menyediakan bagi orang-orang kafir siksa yang pedih." (al-Akhzab:8)

2. "... Dan ibunya (Maryam) adalah seorang yang sanga benar (shiddiq)..." (al-Maa'idah:75)

3. "Dan orang yang datang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (az-Zumar:33)

Imam al-Ghazali membagi sikap benar atau jujur (shiddiq) ke dalam enam jenis:

1. Jujur dalam lisan atau bertutur kata. Setiap orang harus dapat memelihara perkataannya. Kejujuran seperti ini hanya terjadi dalam menyampaikan berita atau pembicaraan yang mengandung berita. Menepati janji termasuk kategori kejujuran jenis ini. Bentuk jujur yang pertama ini merupakan bantuk yang paling terkenal dan fenomenal.

2. Jujur dalam berniat dan berkehendak. Kejujuran seperti ini mengacu kepada konsep ikhlas, yaitu tiada dorongan bagi seseorang dalam segala tindakan dan gerakannya selain dorongan karena Allah. Jika dicampuri dengan dorongan obsesi dari dalam jiwanya, maka batallah kebenaran niatnya. Orang yang seperti ini dapat dikatakan pembohong.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadist Abu Hurairah yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut:

"Ketika Rasulullah saw bertanya kepada seorang alim, 'Apa yang telah kamu kerjakan dari yang telah kamu ketahui?' Ia menjawab, 'Aku telah mengerjakan hal ini dan hal itu.' Lalu Allah berkata, 'Engkau telah berbohong karena kamu ingin dikatakan bahwa si Fulan orang alim."

3. Jujur dalam berobsesi atau bercita-cita (azam). Manusia terkadang mengemukakan obsesinya untuk melakukan sesuatu. Misalnya, "Jika Allah menganugerahkan banyak harta kepadaku, aku akan sedekahkan setengahnya." Janji atau obsesi ini harus diucapkan secara jujur.

4. Jujur dalam menepati obsesi. Dalam suatu kondisi, hati terkadang banyak mengumbar obsesi. Baginya mudah saat itu untuk mengumbar obsesi. Kemudian, saat kondisi realitas sudah memungkinkannya untuk menepati janji obsesinya itu, ia memungkirinya. Nafsu syahwatnya telah menghantam keinginannya untuk merealisasikan janjinya. Hal itu sungguh bertentangan dengan kejujuran (shiddiq).

5. Jujur dalam beramal atau bekerja.

6. Jujur dalam maqam-maqam beragama. Merupakan kejujuran paling tinggi. Contohnya adalah kejujuran dalam khauf (rasa takut akan siksaan Allah), raja' (mengharapkan rahmat Allah), ta'dzim (mengagungkan Allah), ridha (rela terhadap segala keputusan Allah), tawwakal (mempercayakan diri kepada Allah dalam segala totalitas urusan), dan hubb *mencintai Allah).

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar (beriman sejati)." (al-Hujaraat:15)

"Kalian harus jujur, karena jujur itu bersama-sama dengan kebaktian yang sempurna (birr). Keduanya akan berada di dalam surga. Dan hati-hatilah kalian dengan berbohong karena bohong itu bersama-sama perbuatan dosa yang terus-menerus (fujur). Keduanya akan masuk neraka. Dan mintalah kalian keyakinan dan perlindungan dari segala penyakit kepada Allah. Karena seseorang setelah diberi keyakinan akan lebih baik daripada diberi perlindungan dari segala penyakit. Dan janganlah kalian saling hasut, saling membenci, saling memutuskan (tali silaturahmi), saling memebenci, saling membelakangi, serta jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana Allah perintahkan kepada kalian." (HP Bukhari, Ahmad, dan Ibnu Maajah)

Solat Berjamaah

Solat berjamaah adalah solat yang dilakukan secara bersama, dipimpin oleh yang ditunjuk sebagai imamnya. Solat-solat yang bisa dikerjakan berjamaah adalah:

1. Solat Lima Waktu: Subuh, Zhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya
2. Solat Jum'at
3. Solat Tarawih
4. Solat Ied Fitri dan 'Idul Adha
5. Solat Jenazah
6. Solat Istisqa (Minta Hujan)
7. Solat Gerhana Bulan dan Matahari
8. Solat Witir

Cara Melakukan

Berniat dalam hati bahawa ia menjadi makmum atau iman. Adapun seseorang yang pada mulanya solat sendirian, kemudian ada orang lain yang mengikuti di belakangnya, baginya tidak dituntut sebagai imam.

Makmum tidak dibenarkan mendahului imam, baik tempat berdirinya maupun gerakannya selama solat berjama'ah berlangsung. Makmum diharuskan mengikuti sikap/gerak imam, tidak boleh terlambat apa lagi sampai tertinggal hingga dua rukun solat.

Apabila makmum menyalahi gerakan imam (sengaja tidak mengikutinya) maka putuslah arti jama'ah baginya; dan ia disebut mufarriq.

Antara imam dan makmum harus berada dalam satu tempat yang tidak terputus oleh sungai atau tembok mati kerana itu berjamaah melalui radio atau seumpamanya dalam jarak jauh, tidak memenuhi syarat berjamaah.

Imam hendaklah orang yang berdiri sendiri, bukan orang yang sedang makmum kepada orang lain. Selain itu, imam hendaklah seorang laki-laki. Perempuan hanya dibenarkan menjadi imam sesama perempuan dan anak-anak.

Solat berjamaah hukumnya sunnah muakkad yaitu sunnat yang sangat dianjurkan. Perbedaan nilai solat berjamaah, 27 kali lebih baik daripada solat sendirian (munfarid). Solat berjamaah paling sedikit adalah adanya seorang imam dan seorang makmum.

Bila seseorang terlambat mengikuti solat berjamaah, hendaklah ia segera melakukan takbiratul ihram, lalu berbuat mengikuti imam sebagaimana adanya. Bila imam sedang duduk, hendaklah ia duduk, bila iamam sedang sujud iapun harus sujud; demikian seterusnya. Apabila imam sudah memberi salam, hendaklah ia bangun kembali untuk menambah kekurangan raka'at yang tertinggal dan kerjakanlah hingga raka'atnya memenuhi.

Ukuran satu rakaat solat ialah ruku'. Bila seseorang mendapatkan imam ruku dan dapat mengikutinya dengan baik, maka ia mendapatkan satu rakaat bersama imam.

Rasulullah s a.w. bersabda: "Apabila seseorang di antara kamu mendatangi shalat, padahal imam sedang berada daam suatu sikap tertentu, maka hendaklah ia berbuat seperti apa yang sedang dilakukan oleh imam". (HR Turmudzi dan Ali r.a. )

Hikmah Berjamaah

Solat berjamah mengandung faedah dan manfaat yang bervariasi sesuai dengan kepentingan umat dan zaman. Melalui jamaah, silaturahmi antar umat, disiplin, dan berita-berita kebajikan dapan dikembangkan dan disebarkan luaskan.

Rasulullah s a.w. bersabda: Solat berjamaah itu lebih utama nilainya dari solat sendirian, sebanyak dua puluh tujuh derajat" (HR Bukhari dan Muslim).

Imam (Ikutan)

Imam adalah ikutan, demikian pengertiannya. Untuk menjadi seorang imam diperlukan beberapa persyaratan yang mengikat. Misalnya memiliki usia yang lebih tua atau dituakan, memiliki pengetahuan tentang Al Quran dan hadits Rasulullah s a.w., memiliki keindahan bacaan dengan ucapan yang fasih (kalau di zaman Rasulullah s a.w., peribadi-peribadi yang lebih dahulu hijrah diperhatikan untuk menjadi imam.

Kerana imam adalah ikutan, maka pemilihan pribadi amat diperhatikan. Pro dan kontra yang berlebihan atas seseorang imam kerana dosa besarnya yang menonjol, pasti akan membubarkan jamaah. Adapun dalam kesalahan umum, maka semua manusia tidak suci dari dosa. Seorang yang biasa menjadi imam, maka tidak ada salahnya untuk sewaktu-waktu ia berada di belakang imam yang lain. Walau dia sendiri mungkin lebih baik dari imam yang bersangkutan.

"Dari Abdullah bin Masud, dia berkata: Rasulullah s a.w. bersabda: "Menjadi Imam dari suatu kaum ialah mana yang lebih baik bacaan Al Qur'annya. Bila semuanya sama bagusnya, hendaklah imamkan mana yang paling alim (banyak tahu) akan sunnah Rasul. Kalau semuanya sama alim tentang sunnah Rasul, maka dahulukan mereka yang lebih dulu hijrah. Kalau mereka sama dahulu hijrah, maka iammkanlah mereka yang lebih tua usianya" (HR Imam Ahmad dan Muslim, dari Abdullah bin Mas'ud).

"Kalau mereka ada bertiga, hendaklah diimamkan seorang. Yang lebih berhak menjadi imam ialah yang lebih banyak bacan (tahu tentang bacaan Al Qur'annya)". (HR Imam Muslim, Ahmad dan Nasa'i dengan sumber Abi Said Al-Khudry).

"Tidaklah halal bagi seorang mukmin yang imam kepada Allah s.w.t. dan hari akhir yang mengimami sesuatu kaum kecuali atas izin kaum itu. Dan janganlah ia mengkhususkan satu do'a untuk dirinya sendiri dengan meninggalkan mereka. Kalau ia berbuat demikian, berkhianatlah ia kepada mereka". (HR Abu Daud dari Abu Hurairah)

Keadaan Shaf

Solat salah satu ibadah yang menghubungkan peribadi kepada Allah s.w.t., dan juga mengatur hubungan sesama manusia. Solat yang baik mendatangkan tamsil yang indah dan berguna.

Shaf yang baik akan menghemat tempat, merapikan barisan dan kesatuan jamaah serta mendatangkan nilai tambah bagi ibadah itu sendiri, bahkan menjadi cermin disiplin kehidupan dan pergaulan.

Rasulullah s a.w. bersabda: "Aturlah shaf-shaf kamu dan dapatkanlah jarak antaranya, ratakanlah dengan tengkuk-tengkuk". (HR Imam Abu Dawud dan An Nasa'i disahihkan Ibnu Hibban dari Anan).

Sering orang mengira bahawa shaf yang baik adalah shaf yang dilakukan secara santai-lapang. Tidaklah demikian sebenarnya.

Untuk Shaf yang Baru

Bila shaf terisi penuh, maka mulailah dengan shaf yang baru dari arah sebelah kanan. Bila yang terbelakang hanya seorang diri, maka usahakanlah ia dapat masuk shaf yang sudah ada; atau tariklah seorang anggota shaf yang ada untuk menemaninya (yang ditarik pasti mahu, andaikan ia mengerti tata tertibnya).

Shaf Kaum Wanita

Shaf kaum wanita sebaiknya terletak di belakang shaf kaum lelaki, sementara shaf anak-anak berada di tengah; demikian bila dimungkinkan. Bila tidak, shaf makmum lelaki dan wanita bisa diatur secara sejajar; atau mungkin tercampur sama sekali, bagaikan jamaah musim haji di masjidil Haram, Makkah. Shaf yang bercampur baur sebenarnya kurang baik, bahkan mudah mengandung fitnah; sementara solat itu sendiri mencegah kekejian dan kemungkaran, yang akan mendatangkan fitnah, apalagi jika melakukan solat.

Rasulullah s a.w. bersabda: "Sebaik-bauknya shaf kaum lelaki itu di depan, dan seburuk-buruknya ialah di bagian belakangnya, dan sebaik-baiknya shaf kaum wanita itu ialah pada bagian akhirnya dan sejelek-jeleknya ialah di bagian depannya". (HR Imam Muslim dari Abu Hurairah).

Pengganti Imam

Bila solat berjamaah, sebaiknya orang yang di belakang imam adalah mereka yang merasa dirinya siap sebagai pengganti, bila tiba-tiba imam mendapat halangan, umpamanya batal, jatuh sakit, lupa ingatan, terlupa rukun dan sebagainya. Apabila seseorang solat di sebuah masjid di luar asuhan atau daerahnya sendiri, maka dia tidak boleh langsung bertindak menjadi imam, kecuali bila diminta. Mungkin saja disana sudah ada jadwal imam tetap. Begitu pula bila ia bertamu, kerana yang paling hak menjadi imam adalah tuan rumah sendiri, kecuali bila ia diminta.

Imam Yang Arif

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahawa Rasulullah s a.w. bersabda: "Manakala seseorang di antara kamu solat bersama-sama orang banyak, maka hendaklah ia meringankan (memendekkan) bacaan surat atau ayat-ayatnya. Mungkin ada diantara jamaah yang tidak tahan lama berdiri, ada yang sakit, atau ada yang sudah tua. Dan manakala seseorang dari kamu itu solat sendirian, maka silakan ia memanjangkan bacaan sekehendaknya". (HR Bukhari dan Muslim).

Khutbah dipendekkan dan solat diperpanjang, demikian petunjuk Rasulullah s a.w. Di pejabat, pekerja dibatasi oleh waktu, maka khutbah yang pendek sangat tepat dan bermanfaat. Khutbah yang seakan-akan cerita bersambung, membosankan, akhirnya jama'ah berbual dan mengantuk.

Ringkasan

* Kalau solat di rumah, maka tuan rumah lebih berhak menjadi imam, kecuali tuan rumah mempersilakannya.
* Orang yang bagus bacaan Al-Qurannya lebih diutamakan untuk menjadi imam.
* Bila solat telah berlangsung, mereka yang datang belakangan terus saja mengikuti imam yang sudah ada.
* Imam sedapatnya orang yang lebih disukai makmum, kerana iman itu dipilih untuk diikuti.
* Imam sahabat rawatib, sebaiknya oleh imam yang biasa ditetapkan, kecuali ada kesepakatan menunjuk orang lain sebagai imam.
* Imam yang fasih lebih utama, sebagai halnya seorang yang dituakan, baginya amat layak menjadi imam dalam solat.
* Imam itu bertanggung jawab atas makmumnya, kerana itu seorang imam harus tahu benar dengan kedudukannya.
* Orang makmum yang tepat berada di belakang imam, hendaklah seorang yang amat tahu dalam masalah ibadah yang sedang dilakukan. Mereka harus bertindak tepat pada saat imam batal, salah, lupa dan sebagainya. Bila perlu ia berhak menggatikan imam, sekalipun imam berkebaratan atau tidak tahu tentang kesalahannya.
* Seorang di belakang imam berlaku sebagai barometer, berhak meluruskan baris atau shaf di kanan dan kirinya.
* Apabila selesai solat, imam segera duduk mengarah ke jamaah. Sebaiknya imam berdzikir secara pelan dan kusyu, dan jamaahpun berdzikir atau berdoa sesuai kata hatinya; demikian yang terbaik.
* Bila imam berdoa, diaminkan atau tidak diaminkan, doa imam sudah membawa kepentingan jamaahnya.

Berwudhu

Cara atau jalan untuk membina mental dan rohani sungguh banyak sekali. Jalan yang pasti ialah mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengekalkannya yang disebut sebagai ibadah. Salah satu mata rantai ibadah itu adalah Wudhu'.

Kegunaan Air Wudhu

* Untuk segala macam solat hukumnya wajib.
* Untuk Thawaf di Ka'bah, thawaf apa saja, hukumnya wajib.
* Sewaktu hendak membaca Al-Qur'an hukumnya sunnat
* Sewaktu hendak tidur atau lain-lain perbuatan yang baik, hukumnya sunnat

Alat Yang Dipakai

Alat yang dipakai ialah air. Meskipun demikian, air yang digunakan untuk berwudhu' adalah air yang suci lagi menyucikan (pengertiannya?), iaitu: Air hujan, Air Sumur, Air Sungai, Air Laut, Air dari mata Air, Air Telaga, Air Danau, Air Ais, Air Ledeng.

Cara-caranya

Berniat dalam hati bahawa berwudhu' untuk..., lalu:

* Membasuh muka dengan air (cukup sekali asalkan merata ke seluruh muka)
* Basuhlan tangan hingga sampai dengan kedua siku (cukup sekali asal merata).
* Sapulah sebahagian kepala, cukup sekali saja
* Basuhlan kaki hingga sampai dengan kedua mata kaki (cukup sekali asal merata).

Bila dikerjakan seperti di atas, maka wudhu' sudah sah.

Berwudhu' yang lebih sempurna

Bila ingin berwudhu' lebih sempurna, yakni sempurna lahiriah dan sempurna pula dalam ganjaran, maka kerjakanlah tabahan-tambahannya dengan cara sebagai berikut:

1. Mulailah dengan mengucapkan Bismillaahir rahmaanir rahiim...

2. Menghadaplah kearah kiblat

3. Usahakanlah berwudhu' dengan tidak meminta bantuan orang lain, seperti menimba, dan sebagainya.

4. Basuhlah jari-jari tangan dengan menyelat-nyelatinya. Dan bagi jari yang bercincin, jam atau perhiasan yang dipakai di jari-jari lainnya, bukalah perhiasan tersebut agar air dapat merata membasahi seluruh jari-jari.

5. Berkumur-kumur.

6. Masukkanlah air ke dalam hidung, lalu keluarkanlah kembali (istinsyaq).

7. Gosoklah gigi untuk menghilangkan sisa makanan dan bau mulut yang kurang sedap.

8. Mulailah dengan anggota wudhu'yang sebelah kanan.

9. Ulangilah masing-masing sampai tiga kali (3X).

10. Ratakanlah air hingga membasahi seluruh anggota wudhu'

11. Ketika menyapu kepala, ratakan seluruhnya (letakkan ibu jari samping kiri dan kanan kepala, lalu putarlah telapak tangan dari depan ke belakang, kemudian kembali ke depan (cukup sekali).

12. Basuhlah telinga dengan memasukkan telunjuk ke lubang telinga, ibu jari dibelakang telinga.

13. Bila selesai berwudhu', hadapkan muka ke arah kiblat dan berdoalah dengan membaca:

Asyhadu an laa ilaaha illalaahu wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa Rasuuluh, Allahummaj'alnii minat tawwaa biinaa waj'alnii minal mutathahhiriin.

Aku bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad itu adalah hamba-Nya dan rasul-Nya. Ya allah , masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah aku masuk ke dalam golongan orang-orang yang suci.

14. Lakukanlah solat sunnat wudhu' dua raka'at.

Hal-hal yang Membatalkan Wudhu'

1. Keluar sesuatu dari "dua pintu" belakang seperti buang angin (kentut), buang air besar atau kecil, haid atau nifas, dan sebaganya.

2. Hilang akal (kerana sakit, mabuk, gila dan sebagainya) .

3. Bersetubuh.

Perayaan Hari Idul Fitri

Sesungguhnya Idul Fitri telah menjadi hari kegembiraan, saling bertemu, berkunjung, dan mengucap selamat.

Adapun beberapa adab yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw dalam menghadapi hari khusus ini adalah:

1. Hendaklah menghadapi Idul Fitri dengan niat yang baik. Tidak berlebih-lebihan dan tidak pula terlalu cuek sehingga tidak menunjukkan kegembiraan.

2. Mandi. Kegembiraan tidak akan lengkap bila tubuh kotor. Maka disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu sebelum pergi shalat Ied.

3. Bersih secara sempurna dan wangi. Bagi pria, pakailah wewangian. Sedang kaum wanita, tidak dibolehkan memakai wangi-wangian. Tujuannya adalah agar muslim dan muslimah dalam kondisi yang baik dan wangi dalam menghadapi hari yang penuh kegembiraan.

4. Mengenakan pakaian yang baru, jika mampu. Yaitu, pakaian yang belum pernah dikenakan sebelumnya. Hal ini merupakan bentuk kesyukuran terhadap nikmat dari Allah SWT.

Umar bin Khattab (ra) pernah membeli baju sutra untuk Rasulullah agar dipakai pada hari Ied. Rasulullah menolak memakainya karena baju tersebut berbahan sutra namun Rasulullah (saw) menyetujui perbuatan Ummar tersebut yang berhias pada hari Ied.

Bila tidak mempunyai pakaian yang baru, gunakanlah pakaian yang paling bagus. Buatlah persiapan untuk merayakan hari istimewa ini.

5. Mengeluarkan zakat fitrah sebelum berangkat shalat Ied. Boleh membayarnya dua hari sebelum 1 Syawal. Tujuannya untuk berbagi kegembiraan di hari raya bagi orang-orang yang kurang mampu. Bila imam mengumandangkan takbir untuk shalat Ied, maka sudah tidak bisa lagi membayar zakat (kecuali karena alasan udzur), yang ada hanyalah sedekah.

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
"Bahwa Rasulullah saw. memerintahkan agar zakat fitrah diberikan sebelum manusia berangkat untuk salat Ied."

6. Rasulallah memakan beberapa butri korma sebelum shalat Ied. Intinya, makanlah sebelum Shalat Ied.

Dari Anas Radliallahu anhu, ia berkata :
"Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pergi (ke tanah lapang) pada hari Idul Fitri hingga beliau makan beberapa butir kurma".[1]

7. Pada Idul Adha, tidak makan sebelum berangkat shalat. Sunnahnya seperti itu, kalau tak mampu, bolehlah makan. Sunnahnya, setelah Shalat Idul Adha, makanlah makanan dari daging hewan kurban yang disembelih.

Dari Buraidah Radliallahu anhu ia berkata :
"Artinya : Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak keluar pada hari Idul Fitri hingga beliau makan, sedangkan pada hari Raya Kurban beliau tidak makan hingga kembali (dari mushalla) lalu beliau makan dari sembelihannya" [Diriwayatkan Tirmidzi 542, Ibnu Majah 1756, Ad-Darimi 1/375 dan Ahmad 5/352 dan isnadnya hasan]

8. Bersegera berangkat ke tempa Shalat Ied.

9. Membawa serta para wanita menuju tempat shalat. Termasuk yang sedang haid, tua-muda, janda, dan lainnya. Bila sedang haid, tidaklah boleh shalat. Tujuannya agar semua para wanita bersama-sama merasakan dan merayakan kegembiraan.

10. Hendaklah membawa anak-anak ke tempat shalat. Agar mereka juga merasakan kegembiraannya perayaan Ied walau mereka belum wajib shalat.

11. Rasulullah keluar ke tempat shalat dengan berjalan kaki. Beliau tidak menggunakan hewan kendaraannya. Bagi yang letak rumahnya jauh dari lokasi shalat, boleh menggunakan kendaraan.

At-Tirmidzi meriwayatkan (530) dan Ibnu Majah (161) dari Ali Radliallahu 'anhu bahwa ia berkata : "Termasuk sunnah untuk keluar menunaikan shalat Id dengan jalan kaki". [Dihasankan oleh Syaikh kami Al-Albani dalam "Shahih Sunan Tirmidzi"].

12. Bertahlil dan bertakbir dengan suara yang keras sewaktu berangkat ke tempat shalat. Hal ini untuk menunjukkan kegembiraan dan kemeriahan lebaran dengan Kebesaran Allah.

Telah pasti riwayat bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Artinya : Beliau keluar pada hari Idul fitri, maka beliau bertakbir hingga tiba di mushalla (tanah lapang), dan hingga ditunaikannya shalat. Apabila beliau telah menunaikan shalat, beliau menghentikan takbir".[Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam "Al-Mushannaf" dan Al-Muhamili dalam "Kitab Shalatul 'Iedain" dengan isnad yang shahih akan tetapi hadits ini mursal. Namun memiliki pendukung yang menguatkannya. Lihat Kitab "Silsilah Al Hadits As-Shahihah" (170). Takbir pada Idul Fithri dimulai pada waktu keluar menunaikan shalat Ied]

Seperti Ibnu Mas'ud, ia mengucapkan takbir dengan lafadh :

Allahu Akbar Allahu Akbar Laa ilaha illallaha, wa Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamdu.

"Artinya : Allah Maha Besar Allah Maha Besar, Tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah, Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan untuk Allah segala pujian". [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah 2/168 dengan isnad yang shahih]

Sedangkan Ibnu Abbas bertakbir dengan lafadh.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar, wa lillahil hamdu, Allahu Akbar, wa Ajalla Allahu Akbar 'alaa maa hadanaa.

"Artinya : Allah Maha Besar Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan bagi Allah lah segala pujian, Allah Maha Besar dan Maha Mulia, Allah Maha Besar atas petunjuk yang diberikannya pada kita". [Diriwayatkan oleh Al Baihaqi 3/315 dan sanadnya shahih]

13. Tidak mengerjakan shalat apapun sebelum Shalat Ied. Kecuali bila shalatnya di dalam masjid, maka mengerjakan Shalat Tahiyyatul Masjid. Setelah Shalat Ied dan sampai di rumah, Rasulullah lalu mengerjakan shalat 2 raka'at.

14. Tidak ada adzan dan iqomah selama Shalat Ied.

Hadis riwayat Ibnu Abbas dan Jabir bin Abdullah Al-Anshari ra.:
"Dari Ibnu Juraij, ia berkata: Atha telah mengabarkanku dari Ibnu Abbas dan dari Jabir bin Abdullah Al-Anshari, keduanya berkata: Tidak ada azan bagi salat hari raya idul fitri atau idul adha. Kemudian aku bertanya kepadanya tentang itu, lalu Jabir bin Abdullah Al-Anshari memberitahukan kepadaku bahwa tidak ada azan untuk salat hari raya idul fitri, baik saat imam menaiki mimbar maupun sesudahnya. Juga tidak ada iqamat, seruan atau apapun. Pada saat itu tidak ada azan atau iqamat."

15. Rasulullah mendahulukan shalat sebelum menyampaikan khutbah lebaran.

Ibnu Abbas berkata :
"Artinya : Aku menghadiri shalat Ied bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar dan Utsman Radhiyallahu 'anhum. Semua mereka melakukan shalat sebelum khutbah" [Riwayat Bukhari 963, Muslim 884 dan Ahmad 1/331 dan 346]

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
"Bahwa Nabi saw., Abu Bakar dan Umar, mereka melakukan salat Ied (idul fitri dan idul adha) sebelum khutbah."

16. Rasulullah sebagai imam menghadap manusia ketika berkhutbah.

Abi Said Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu berkata :
"Artinya : Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa keluar menuju mushalla pada hari Idul Fithri dan Adha. Maka yang pertama kali beliau lakukan adalah shalat. Kemudian beliau berpaling menghadap manusia sedangkan mereka dalam keadaan duduk di shaf-shaf mereka. Beliau lalu memberi pelajaran, wasiat dan perintah" [Dikeluarkan oleh Bukhari 956, Muslim 889, An-Nasa'i 3/187, Al-Baihaqi 3/280 dan Ahmad 3/36 dan 54]

17. Tidak mengeluarkan mimbar untuk Shalat Ied.

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
"Bahwa Rasulullah saw. selalu keluar pada hari raya raya idul adha dan hari raya idul fitri. Beliau memulai dengan salat. Setelah menyelesaikan salat dan mengucapkan salam, beliau berdiri menghadap kaum muslimin yang duduk di tempat salat mereka masing-masing. Jika beliau mempunyai keperluan yang perlu disampaikan, beliau akan tuturkan hal itu kepada kaum muslimin. Atau ada keperluan lain, maka beliau memerintahkannya kepada kaum muslimin. Beliau pernah bersabda (dalam salah satu khutbahnya di hari raya): Bersedekahlah kalian! bersedekahlah! Bersedekahlah! Dan ternyata mayoritas yang memberikan sedekah adalah kaum wanita. Setelah itu beliau berlalu."

18. Rasulullah mengkhususkan satu khutbah lebaran untuk kaum wanita, terpisah dari khutbah untuk para pria.

Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
"Bahwa Nabi saw. pernah melaksanakan salat hari Raya Fitri. Beliau memulai dengan salat terlebih dahulu. Sesudah itu beliau berkhutbah kepada kaum muslimin. Selesai khutbah Nabi saw. turun dan mendatangi kaum wanita. Beliau memberikan peringatan kepada mereka sambil berpegangan pada tangan Bilal. Lalu Bilal membentangkan pakaiannya dan para wanita memberikan sedekah."

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
"Aku pernah ikut salat Idul Fitri bersama Nabi saw., Abu Bakar, Umar dan Usman. Mereka semua melakukan salat Ied sebelum khutbah, kemudian ia berkhutbah, ia berkata: Rasulullah saw. turun, seola-olah aku melihat beliau ketika beliau dengan isyarat tangan mempersilakan kaum lelaki duduk. Kemudian beliau berjalan di antara barisan sampai ke tempat para wanita. Beliau disertai Bilal. Lalu beliau membaca: Hai Nabi, apabila para wanita yang beriman mendatangimu untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan Allah. Beliau membaca ayat ini hingga akhir. Lalu beliau bertanya: Apakah kalian akan berjanji setia? Seorang wanita satu-satunya di antara mereka menjawab tegas: Ya, wahai Nabi Allah! Saat itu tidak diketahui siapa wanita tersebut. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Bersedekahlah kalian! Bilal membentangkan pakaiannya seraya berkata: Marilah, demi bapak ibuku sebagai tebusan kalian! Mereka pun segera melemparkan gelang dan cincin ke dalam pakaian Bilal."

19. Saling berjabat tangan bagi mereka yang bertemu (tidak bagi wanita dan pria) dan mengucap selamat.

20. Memilih jalan lain ketika pulang, baik berjalan kaki maupun berkendaraan.

Dari Jabir bin Abdillah Radliallahu 'anhu, ia berkata :
"Artinya : Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari raya biasa mengambil jalan yang berlainan (ketika pergi dan ketika kembali dari mushalla-pen)" [Hadits Riwayat Bukhari 986].

21. Menjalin tali silaturrahim, saling memberi hadiah, saling mengucap selamat (Taqqabbalallahu minna wa minkum bukan meminta maaf). Semua ini dilakukan di hari Ied saja, 1 Syawal.

22. Boleh menabuh rebana bagi kaum wanita diantara sesama wanita untuk menunjukkan kegembiraan.

23. Meninggalkan sesuatu yang melampaui batas pada hari itu.

Wallahu'alam.

Bertetangga

"Engkau adalah pakaianku dan kehormatan tetanggaku
Dan wajib bagiku untuk menjaga tetanggaku
Sesungguhnya tetangga jika jauh dari mata
Apa yang ditinggal dan dirahasiakan harus dijaga
Aku tak peduli apakah pintu ada tirai
Yang menjurai atau bahkan tanpa tirai."

Dari Abdullah bin Amr ra bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Tidak akan datang kiamat sehingga banyak perbuatan dan perkataan keji, pemutusan hubungan silaturrahmi, dan sikap yang buruk dalam bertetangga". [HR Imam Ahmad dan Hakim]

Sikap buruk dalam bertetangga termasuk dalam sebagian kecil Tanda-Tanda Kiamat Shugro, yang dimaksud dengan tanda-tanda kiamat shugro (kecil) ialah tanda-tandanya yang kecil, bukan kiamatnya. Tanda-tanda ini terjadi mendahului hari kiamat dalam masa yang cukup panjang dan merupakan berbagai kejadian yang biasa terjadi. Seperti, terangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, merajalelanya minuman keras, perzinaan, riba dan sejenisnya.

Yang dinamakan tetangga mencakup seorang muslim dan seorang kafir, seorang ahli ibadah dan seorang fasik, teman dan musuh, orang asing dan orang senegri, orang yang bisa memberi manfaat dan orang yang memberi madharat, orang dekat dan orang jauh serta yang paling dekat dengan rumahnya dan paling jauh.

Menurut Ali bin Abi Thalib, batasan tetangga adalah: 'Siapa saja yang mendengar panggilan, maka dia adalah tetangga masjid'. Sekelompok manusia berpendapat :'Barangsiapa tinggal bersama seseorang disuatu tempat atau kota, maka dia adalah tetangga.

Adapun sikap buruk dalam bertetangga, maka hal ini juga telah terjadi. Berapa banyak tetangga yang tidak kenal tetangga sebelah rumahnya, tidak pernah mengamati keadaannya agar ia dapat memberinya bantuan dan pertolongan jika tetangga itu membutuhkan pertolongannya. Bahkan tidak jarang seorang tetangga tidak mencegah tangannya berbuat buruk terhadap tetangganya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang seseorang mengganggu dan menyakiti tetangganya dengan sabdanya.

"Artinya : Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka tidak boleh ia menggangu tetangganya". [HR Muslim].

Dan sebaliknya beliau menyuruh berbuat baik kepada tetangga dengan sabdanya.

"Artinya : Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya". [HR Muslim].

Dan sabda beliau lagi.

"Artinya : Malaikat Jibril senantiasa berpesan kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga sehingga aku mengira bahwa seorang tetangga akan menjadi ahli waris bagi tetangganya". [HR Muslim]

Beberapa hak tetangga:

1. Jangan kau sakiti dirinya
Rasulullah saw bersabda. "Barangsiapa beriman kepada Allah dari Hari Akhir, maka jangan menyakiti tetangganya." [Mutaffaq Alaih: HR Ahmad dan Muslim]

2. Berbuat baiklah kepada mereka
Rasulullah saw bersabda, "... dan berbuat baiklah kepada tetanggamu maka kamu akan menjadi muslim." [Ibnu Majjah]

Allah SWT berfirman, "Tetangga dekat dan tetangga yang jauh." [QS An-Nissa : 36]

3. Bersikaplah dermawan dengan memberikan kebaikan kepadanya serta berikan mereka hadiah.
Rasulullah memberikan rambu-rambu dalam memberikan hadiah agar didahulukan orang yang paling dekat pintunya dari rumah. Hal ini pernah ditanyakan pada Rasulullah SAW dan beliau menjawab, "Berilah hadiah kepada yang paling dekat pintunya." [Mutaffaq Alaih]

4. Hormati dan hargai mereka
Rasulullah SAW bersabda, "Salah seorang dari kalian jangan sekali-kali melarang tetangganya meletakkan kayu di dinding rumahnya." [Mutaffaq Alaih]

Rasulullah juga bersabda, "Barangsiapa mempunyai kebun bersama teangganya, atau mitra maka ia tidak boleh menjualnya hingga ia bermusyawarah dengannya." [Mutaffaq Alaih]

5. Sabar terhadap tetangga
Menghadapi tetangga yang buruk sudah menjadi keharusan bagi kita untuk berlaku sabar dalam menghadapinya. Hal ini akan menyebabkan diri kita dicintai Allah SWT.

Dari Abu Dzar berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tiga golongan yang Allah mencintai mereka... Seseorang yang memiliki tetangga, dia disakiti oleh tetangganya kemudian bersabar atas gangguan tersebut sampai keduanya dipisahkan oleh kematian atau sekedup." [HR Imam Ahmad]

Hubungan terhadap tetangga harus terjalin baik dan akrab. Akan tetapi akibat hubungan dengan tetangga yang akrab itu, tidak berarti tidak beresiko. Tetangga menjadi tau masalah yang harusnya merupakan rahasia keluarga. Hal ini dapat terjadi karena:

- Mereka mendengar sendiri keluhan yang diucapkan;
- istri atau suami sendiri yang secara sengaja mengadu masalahnya kepada tetangga dengan maksud musyawarah;
- bisa jadi suami atau istri merasa lebih tengan mengadu pada tetangga agar permasalahan tidak bocor pada keluarga.

Untuk ini, ada beberapa adab dalam bertetanggn:

1. Menyembunyikan aib keluarga yang ada. Jangan sebarkan.
Janganlah bebas mengumbar cacat (aib) yang ada, apalagi kekurangan salah satu pasangan

2. Berusaha melakukan islah (mendamaikan) antara pasutri yang sedang bertikai.
Islah yang dilakukan dengan cara mendengarkan penuturan dari kedua belah pihak kemudian dicari titik temunya. Ini memunjukkan boleh mengadu persoalan pribadi kepada tetangga bila tetangga tersebut dipandang memiliki pemikiran yang baik.

3. Tetangga tidak boleh menghasut suami atau istri.

Ibnu Abdil-Barr berkata : "Ada tiga hal yang jika ada pada seseorang, maka tidak diragukan lagi akal dan keutamaannya : jika dia dipuji oleh tetangga, kerabat dan temannya.

Syair Islami yang menunjukkan bagaimana indahnya hubungan bertetengga itu:

"Kutundukkan pandanganku di kala muncul tetangga wanita.
Hingga tetangga wanita terlindungi oleh rumahnya".

----------------
Rujukan:
- Ensiklopedia Muslim, Abu Bakr Jahr Al-Zazain; Darul Falah Oktober 2000
- Problem Suami Istri dan Penyelesaiannya secara Islami; At-Tibyan Desember 1998
- Majalah As-Sunnah Edisi 11/!V/1422H/2000M
- Etika Bertetangga, karya Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid, alih bahasa Arif Mufi MF; Yayasan Al-Madinah - Surakarta
- Asyraus Sa'ah FasalTanda-Tanda Kiamat Kecil oleh Yusuf bin Abdullah bin Ysusf Al-Wabil MA, edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat hal. 125-127 terbitan Pustaka mantiq, penerjemah Drs A'ad yasin dan Drs Zaini Munir Fadholi

11 Hal Penyebab Kesialan Hidup Yg Berasal Dari Diri Sendiri

Assalamualaikum & Salam Sejahtera..

Jika Anda kerap merasa sebagai orang yang tak beruntung, yang sebenarnya bisa jadi sebagian besar itu semua Anda sendiri yang menciptakannya. Coba cermati 10 hal penyebab sial di bawah ini, jika ternyata Anda melakukan kesalahan-kesalahan di bawah ini, maka sudah selayaknya pemikiran dan keyakinan Anda perlu diubah lagi.

1. Tak Punya Selera Humor

  Jika Anda tipe orang yang menanggapi segala hal secara serius, maka Anda masuk daftar pertama ini. Mulailah belajar tertawa. Tawa adalah obat paling ampuh dalam segala hal. Jika Anda tak dapat menjadikan permasalahan yang Anda hadapi sebagai lelucon, malah sebaliknya mengeluh panjang lebar tentang masalah tersebut, bisa jadi masalah ini sebenarnya tak seburuk yang Anda pikirkan. Sekali Anda buktikan, maka sepanjang hidup semua masalah tak seburuk yang Anda kira.

2. Selalu Menyalahkan Pihak Lain
Kenapa Anda begitu mudah patah? Bukan berarti mengatakan orang lain tak bersalah, tapi saat menunjuk pada hal itu, Anda akhirnya malah mengubah uang Anda sendiri. Sekali lagi, berhentilah merasa menyesali diri dan berhentilah mengeluh. Jika usaha yang Anda lakukan tak membawa hasil seperti yang diharapkan, maka lakukan hal yang berbeda. Jadi orang yang berbeda sesekali, bisa jadi hal bagus buat diri Anda. Ingat, mulailah dengan berhenti mengeluh, dan berdamailah dengan segala keadaan yang Anda hadapi.

3. Tak Bahagia Dengan Diri Sendiri Saat Melihatnya di Kaca
Kenapa bis begitu? Dengan standard siapa Anda membandingkan diri sendiri? Anda sendiri atau orang lain? Yang Sebenarnya, Anda bisa menemukan sesuatu dalam diri sendiri yang membuat Anda bahagia, atau melakukan perubahan. Lakukan keduanya jika Anda mau. Tak seorangpun di dunia ini yang dapat menghentikan Anda berpikir bahwa Anda menarik.

4. Tak Punya Harapan Atau Stuck
Tak seorangpun yang dapat membuat Anda merasa lebih baik selain diri Anda sendiri. Anda tak bisa mengharapkan dunia berubah untuk Anda sebelum Anda mengubah diri.
 

5. Bertindak Lebih Dari Kemampuan
Tindakan ini membuat Anda jadi tumpul,karena Tuhan memberi setiap manusia keterbatasannya masing-masing. Tidak setiap orang memiliki kemampuan seperti apa yg dimiliki org lain. Bila dipaksakan maka akan menimbulkan depresi dalam kehidupan yg justru membawa kepada kesengsaraan. Maka dari itu sadarilah bahwa Anda membutuhkan orang lain yg bisa membantu mengerjakan sesuatu yg tdk bisa Anda tangani sendiri.

6. Khawatir Berlebihan
Semakin Anda khawatir, semakin kurang keyakinan Anda kalau segala sesuatunya akan berjalan dengan baik. Bagaimana Anda dapat mengharapkan mendapat tempat dalam kehidupan jika Anda tak punya keyakinan atau rasa percaya diri? Biarkan semua berjalan apa adanya. Rileks.

7. Iri Dengan Keberuntungan Orang Lain
Kapanpun Anda mendengar orang lain mendapat keberuntungan Anda selalu berseru, ‘Orang itu bikin aku sangat kesal!’ Mungkin jika Anda ikut bergembira dengan keberuntungan orang lain, maka keberuntungan yang sama bisa menular pada Anda.

8. Menyalahkan Tuhan
Kadang Anda berpikir betapa Tuhan tidak adil pada Anda. Mungkin sebaiknya mulai sekarang Anda belajar bersyukur dan maka hal-hal baik akan datang menggantikan hal-hal buruk. Anda bisa memulainya dengan bersyukur bangun dalam keadaan sehat di pagi hari.

9. Tak Menghargai Hal-Hal Baik Yang Anda Miliki
Sebagai contohnya, Anda tak pernah mensyukuri kalau Anda masih bisa bangun pagi ini dan melihat sinar matahari? Benar begitu? Mulai sekarang, Anda bisa menghitung kebaikan yang Anda miliki dalam hidup dari hal-hal kecil yang Anda miliki.

10. Mengeluh Terus Menerus
Sebenarnya, mengeluhkan satu hal malah akan lebih banyak hal lain yang Anda keluhkan. Dan yang pasti semua orang merasa terganggu dengan orang yang suka mengeluh. Setiap perkataan yg Anda ucapkan adalah merupakan doa/mantra bagi kehidupan Anda sendiri. Jadi bila selalu mengeluh maka semakin susahlah hidup Anda. Sebaiknya berhenti mengeluh & mulai berkata yg positif agar energy positif tersebut bisa mendorong kualitas kehidupan Anda.

11. Terlalu Sering Bermaksiat/Sering Berkumpul Dengan Orang2 yg Suka Maksiat.
Sesungguhnya setiap manusia pernah berbuat dosa. Tetapi alangkah baiknya bila kita semaksimal mungkin berusaha menjauhi maksiat & menghindar utk berkumpul dengan orang2 yang suka maksiat. Ditemukan hasil penelitian bahwa ternyata semua organ tubuh kita pun berinteraksi/bersilaturahim/teresonansi dengan apapun yang menyentuhnya atau yang disentuhnya. Tubuh Anda pasti akan merasa senang bahagia jika disentuh oleh orang yang sholeh dan bersih, tapi tubuh Anda pasti akan merasa tidak suka jika disentuh atau menyentuh orang yang kasar, tukang maksiat, dan kotor jarang mandi....
 
Sebab memang, setiap zat/produk/tubuh lainnya yang "menempel" atau menyentuh kulit kita tentunya akan memberikan efek getaran energi silaturahim yang bersesuaian. Sebagaimana kita pun pasti lebih suka disilaturahimi orang sholeh dibandingkan disilaturahimi oleh orang salah, kita lebih suka disilaturahimi oleh orang yang optimis dan semangat antusias, dibandingkan disilaturahimi oleh orang yang penakut, pengeluh, dan pemrotes kehidupan....

Nah, inilah salah satu hikmah, mengapa ketika kita bertemu dengan orang yang sholeh/bijak/ulama/pendeta/kyai..dlsb, maka diupayakan tubuh kita sempat menyentuhnya melalui proses bersalaman. Sebab, bersalaman dengan orang yang sholeh, akan membuat tubuh kita teresonansi getaran energy positif/energy kesholehan orang tersebut....

Begitupun mengapa kita disuruh berkumpul dengan orang-orang yang baik, sebab jika kita terlalu sering berkumpul bersama orang-orang yang sering bermaksiat, lalu kita sering berinteraksi sentuhan dengan mereka, seperti bersalaman dengan para ahli maksiat, maka tubuh kita pun akan teresonansi kemaksiatan. Akhirnya, mau beribadah rasanya jadi malas....

Dan, begitupun, bagi Anda yang suka dipijat/direfleksi oleh tukang pijat, maka pastikan tukang pijat itu adalah orang yang sholeh, baik sholatnya, dan tidak suka menggosip ketika sedang memijat Anda. Sebab, jika tubuh Anda sering disentuh oleh tukang Pijat yang berenergi negatif seperti itu, maka habis dipijat bukannya sehat, eh malah mengotori jiwa dan raga...

Bagaimana menurut Anda? Jika benar dari 11 hal di atas ada pada diri Anda. Coba lakukan perubahan, dan ketidakberuntungan itu hanya akan tinggal bayang-bayang. Mumpung sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan dimana bulan tsb adalah bulan keberkahan. Bukan hanya berkah utk umat muslim saja tapi seluruh umat manusia & seluruh makhluk di dunia yg terlihat maupun tdk terlihat,yg terbang maupun melata ikut merasakan getaran positif dari keberkahan bulan Ramadhan.

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi Anda semua juga bagi sy. Seluruh Keluarga Besar Thabib Mohammad Dwi memohon maaf lahir & bathin atas segala kesalahan & kekurangannya. Selamat menjalankan ibadah puasa ( bagi yg menjalankannya),semoga amal ibadah puasanya diterima ALLAH SWT. Sy berharap Tuhan YME memberikan seluruh warga KASKUS yg tercinta ini keberkahan rezeki,kedamaian hidup (antar makhluk ciptaan Tuhan) & kesuksesan di dunia juga di akherat. Amiiin..Yaa Rabbal Alaamin.
..Akhirul Kalaamu Wassalaam..



24 Kalimat Penyejuk Hati



1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.

3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.

5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.

9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

12. Mungkin tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.

16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.

23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum - jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.

MAKNA UNIK ANGKA 19 DALAM AL QUR'AN


Buka buat jawabannya:
Spoiler for :
Quran ditandai oleh suatu fenomena unik yang tidak pernah ditemukan dalam buku karangan manusia manapun. Setiap unsur Quran terdiri atas komposisi matematika, unsurunsur tersebut meliputi:

Surah, ayat, kata, banyaknya huruf-huruf tertentu, banyaknya kata dari urutan yang sama, nomor dan variasi tentang nama Tuhan, ejaan yang unik dari katakata tertentu, ketiadaan atau perubahan yang disengaja dari surat tertentu di dalam katakata tertentu, dan banyak lagi unsur-unsur Quran disamping isinya.

Ada dua hal utama dalam sistem matematika Quran:
(1) Komposisi matematika berkaitan dengan kesusastraan, dan
(2) Struktur matematika yang menyertakan nomor surah dan nomor ayat. Oleh karena persandian matematika yang menyeluruh ini, penyimpangan setipis apapun dalam teks Quran atau pengaturan fisiknya, dengan seketika dapat diketahui.

Sederhana Untuk Memahami Dan Mustahil Untuk Meniru

Untuk pertama kali di dalam sejarah, dimana kita mempunyai suatu kitab dengan bukti langsung akan keagungan Tuhan. Suatu komposisi matematika melebihi kemampuan manusia super sekalipun. Pembaca manapun tentang buku ini, dapat dengan mudah memverifikasi keajaiban matematika Quran. Kata “Tuhan” (Allah) ditulis dalam huruf besar dan tebal sepanjang seluruh teks.

Akumulasi frekuensi kejadian tentang kata “Tuhan” dicatat pada tiap halaman di bagian sudut kiri bawah. Nomor di bagian sudut kanan adalah akumulasi total nomor-nomor ayat yang berisi kata “Tuhan”. Halaman teks terakhir, Halaman 372, menunjukkan bahwa total kejadian kata “Tuhan” adalah 2698, atau 19 x 142. Total penjumlahan nomor-nomor ayat untuk semua ayat yang berisi kata “Tuhan” adalah 118123, juga suatu kelipatan dari 19 atau dapat dikatakan 118123 = 19 x 6217.


Sembilan belas (19) adalah bilangan pembagi seluruh sistem matematika Quran.

Fenomena ini sendiri memenuhi sebuah bukti yang tak dapat dipertentangkan bahwa Quran adalah pesan Tuhan kepada dunia. Tidak ada satu manusia manapun dapat menjaga alur 2698 kejadian kata ”Tuhan”, dan nomor-nomor ayat dimana mereka diletakkan. Ini adalah mustahil sekali mengingat bahwa;
(1) Zaman ketidaktahuan selama yang mana Quran telah diturunkan, dan (2) Fakta bahwa surah dan ayat secara luas dipisahkan pada waktunya dan tempat turunnya wahyu tersebut. Kronologi wahyu yang menurut urutan waktu sangat berbeda dari format yang terakhir.

Bagaimanapun, sistem matematika Quran tidaklah terbatas pada kata “Tuhan”. Hal ini sangatlah luas, sangat rumit, dan menyeluruh.

Mukjizat Qur'an mencakup dari yang sangat sederhana, sampai yang penuh dengan kerumitan. Karena Qur'an diturunkan kepada semua manusia sepanjang zaman. Bahasanya mencakup dari yang sangat sederhana, sampai pada tingkat tertinggi dari ilmu bahasa & kesusasteraan yang baik.

Dengan demikian pesan yang dibawa bisa dicapai oleh setiap orang tanpa melihat tingkat pendidikannya. Sama halnya dengan mukjizat Qur'an, fenonema yang sungguh teramat sangat luar biasa ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu: FAKTA SEDERHANA dan FAKTA RUMIT

Seperti Quran itu sendiri, persandian matematika Quran terbentang dari yang sangat sederhana, hingga yang sangat kompleks. Fakta yang sederhana, pengamatan dapat dipastikan tanpa menggunakan alat bantu apapun. Fakta yang kompleks, memerlukan bantuan alat hitung atau suatu komputer. Fakta berikut tidak memerlukan alat bantu apapun untuk membuktikannya. Tetapi ingat, ini semua mengacu pada teks Arab Quran yang asli (bukan tafsir/terjemahan):

1. Ayat yang pertama dari surah pertama (1:1), adalah “Basmalah”, terdiri dari 19 huruf.
2. Quran terdiri dari 114 surah, yang mana adalah 19 x 6.
3. Total banyaknya ayat di dalam Quran adalah 6346, atau 19 x 334. Terdiri atas 6234 ayat yang bernomor & 112 ayat tidak bernomor (Basmalah), 6234+112 = 6346. Dapat diambil sebagai catatan bahwa 6+3+4+6 = 19.
4. Basmalah terjadi 114 kali, disamping ketidakhadirannya yang menarik perhatian dari Surah 9 (terjadi dua kali di dalam Surah 27), dan 114 = 19 x 6.
5. Dari Basmalah yang hilang pada Surah 9 lalu terletak Basmalah ekstra pada Surah 27, berada tepat 19 surah.
6. Hal ini diikuti dengan total penjumlahan nomor-nomor surah dari 9 sampai 27 (9+10+11+12+...+26+27) adalah 342, atau 19 x 18.
7. Total ini (342) juga sama dengan banyaknya kata diantara kedua Basmalah Surah 27, dan 342 = 19 x 18.
8. Wahyu pertama yang terkenal (96:1-5) terdiri dari 19 kata.
9. 19 kata dari wahyu yang pertama ini, terdiri dari 76 huruf. 19 x 4.
10. Surah 96, urutan pertama yang menurut urutan waktu, terdiri dari 19 ayat.
11. Kronologi surah yang pertama ditempatkan pada puncak dari 19 surah terakhir.
12. Surah 96 terdiri dari 304 huruf Arab, dan 304 = 19 x 16.
13. Wahyu yang terakhir (Surah 110) terdiri dari 19 kata.
14. Ayat yang pertama dari wahyu yang terakhir (110:1) terdiri dari 19 huruf.
15. 14 huruf Arab yang berbeda, perbedaan 14 bentuk huruf tersebut diatur sebagai “Inisial Quran” (seperti A.L.M. di 2:1), dan awalan pada 29 surah lainnya. Nomor nomor ini jika dijumlahkan maka 14+14+29 = 57 = 19 x 3.
16. Total dari nomor 29 surah dimana inisial Quran muncul adalah 2+3+7+...+50+68 =822, dan 822+14 (14 bentuk inisial) sama dengan 836, atau 19 x 44.
17. Antara inisial surah pertama (Surah 2) dan inisial surah yang terakhir (Surah 68) terdapat 38 surah yang tidak berinisial. Bila dihitung maka 38 = 19 x 2.
18. Antara surah berinisial yang pertama dan yang terakhir, ada 19 pasang surah berselang-seling, “berinisial” dan “tak berinisial”.
19. Quran menyebutkan 30 angka-angka yang berbeda: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 19,20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99, 100, 200, 300, 1000, 2000, 3000, 5000, 50.000, & 100.000. Penjumlahan dari angka-angka ini adalah 162146, dimana sama dengan 19 x 8534.

Ini adalah suatu ringkasan dari Fakta Yang Sederhana.

“Proporsi Agung – PHI” adalah angka tujuh (7).

Apakah PHI yang dimaksud pi=22/7 ?!
Angka PHI [1,618] pada umumnya dianggap sebagai angka tercantik di dunia. Angka PHI dapat diperoleh dari Deret Fibonacci, dimana dalam deret fibonacci penjumlahan dari angka-angka yg berdekatan sama dengan bilangan sesudahnya. PHI sendiri merupakan hasil bagi dari angka-angka yang berdekatan yaitu mendekati angka 1.618 (PHI).

  • Tawaf Haji := 7 kali mengelilingi Ka’bah.
  • Satu Minggu := 7 Hari (pengulangan setelah hari ke 7)
  • Tangga Nada := 7 Tangga Nada (pengulangan tangga nada ke 7)
  • Atmosfir Bumi := 7 Lapisan Gas (pengulangan uap air jadi hujan)
“Proporsi Agung – PHI” merujuk ke angka tujuh atau yang dinotasi dengan lambang 7
Al Qur’an menyebut-nyebut bilangan tujuh sebanyak 23 ayat.
Didalam seluruh Bahasa Pemrograman Komputer (Computer Programming Language) Tingkat tinggi (High level) kebanyakan membedakan deklarasi variable PHI (phi) dengan variabel PI (pi), sehingga nilai (value) kedua variable tersebut berbeda satu dengan yang lain. Suatu variable jika diberi suatu nilai konstanta maka akan disebut dengan Variabel Constan.
Seperti yang kita lihat bahwa angka tujuh (7) terlibat dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan mulai dari disiplin ilmu eksakta, disiplin ilmu sosial… hingga disiplin ilmu kesusastraaan, sehingga untuk bukanlah suatu hal yang mustahil jika didalam disiplin ilmu komputer menerapkan standar baku constantan PHI := 7 dan PI := 22/7 (lihat pembahasan mengenai pi := 22/7)
Kesimpulan :
Nilai konstanta yang akurat adalah PHI := 7 dan PI := 22/7
Firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam surah Al Mulk ayat 3 atau [QS 67:3]
__________________________________________________________________
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan (Ar Rahmaan) Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Coba simak dengan seksama:
1. Nomor Surah dan Nomor Ayat := 67:3 atau terdiri dari susunan angka 6, 7, 3
2. Maka lihatlah berulang-ulang !!
3. Adakah sesuatu yang tidak seimbang ??

Untuk dapat memahami kesimbangan transformasi angka 6, 7 dan 3 maka :
a. Bisa dipelajari dari pemahaman “Cara Nol” dan “Cara Satu”.
b. Bisa juga dengan mengamati konsep penulisan “Basmallah” dibawah ini.

Suatu perihal yang jarang disadari oleh para penulis artikel/buku pada saat menggunakan referensi suatu ayat-ayat Al Qur’an, pada hakekatnya mempraktekan penggunaan Array dimensi satu didunia komputasi contohnya dalam penulisan [QS 1:1] artinya :
1. QS 1:1 := Index Al Qur’an surah ke 1 dan ayat ke 1
2. [Index Al Qur'an surah ke 1 dan ayat ke 1] := “Bismillaahir rahmaanir rahiim”
Struktur penulisan Al Qur’an berdasarkan wahyu dari Allah subhanahu wa ta’ala yang diterima oleh Rasulullah Nabi Muhammad s.a.w melalui perantara malaikat Jibril, sangatlah sederhana dan sangat informatif.
Seperti diatas maka jika kita melihat kemudian menghitung isi dari array dengan index (lihat gambar) maka hasilnya adalah sbb:
1. [QS Index 0] := 112(basmallah tak bernomor)
2. [QS Index 1] := 1 ……. (basmallah bernomor, Al Faatihah)
3. [QS Index 2] := 2 ……. (Negasi dari [QS Index 0], yaitu: “Al Faatihah” dan “At Taubah”)
*) Jumlah INDEX := TIGA (3)
Selanjutnya perhatikan hasil dari 2 dan 3, jelas tampak surah Al Faatihah muncul dua kali
Umul Kitab” Al Qur’an yaitu surah Al Faatihah := 7 ayat saja.
Dengan demikian maka sangat beralasan jika Al Qur’an menyebut-nyebut bilangan “tujuh” sebanyak 23 ayat yang merupakan susunan angka 2 dan 3.
**) Jumlah surat Al Faatihah := TUJUH (7).
Jika pointer index diganti dengan “basmallah” maka hanya ada satu-satunya di dalam Al Qur’an yang mempunyai “basmallah ber nomor” yaitu surah Al Faatihah, maka :
1. [QS Basmallah] := QS 2-7 (INGAT: “Bismillaahir rahmaanir rahiim” sebagai index !!!)
2. [QS Basmallah] := 6 ayat
***) Jumlah [QS Basmallah] := ENAM (6).
Selanjutnya dengan menggunakan kaidah FIFO maka, urutan angka-angka yang muncul kemudian adalah :
pertama angka yang muncul 3 (Tiga)
kemudian angka 7 (Tujuh)
terakhir angka 6 (Enam)

[QS 67:3] Terbukti kesetimbangan tranformasi angka 6, 7 dan 3
(Ingat “penulisan/write” bergerak Kanan ke Kiri, menggunakan kaidah LIFO maka “penulisan/write” dari Kiri ke Kanan)
Al Qur’an Surah 67 ayat 3 adalah Kesetimbangan transformasi 6, 7 dan 3
[QS 67:3] := KESEIMBANGAN YANG SANGAT SEMPURNA
  • Basmallah pada Al Faatihah 1 memang harus bernomor ayat.
  • Surah At Taubah memang tidak menggunakan “Basmallah”.
  • Surah Al ‘Alaq sebagai ayat pertama diturunkan termasuk [QS Index 0] := 112.
Sekarang kita perhatikan keseimbangan atau kesempurnaan penulisan Al Qur’an, dibawah ini.
Seperti contoh-contoh penggunaan Array, maka [ [QS index 0] ] atau [QS 112] := Al Ikhlash
1. Al Ikhlas := 4 ayat
2. QS 112 := 1 + 1 + 2 := 4 ayat
3. [QS 112:1] := “Qul huwa Allahu ‘Ahad”
Uji bobot huruf Hijaiyah maka urutan Alif :=1, Ha := 6 dan Dal := 8 sehingga :
a. Ahad := Alif-Ha-Dal…….. Tiga (jumlah 3)
b. Bobot huruf Akhir – huruf Awal := 8 – 1 := 7……… Tujuh (jumlah 7)
c. Huruf yang tengah, Ha := 6…… Enam (posisi ke 6)
(perhatikan tabel dibawah untuk lebih jelasnya)
Al Qur’an Surah 67 ayat 3 adalah Kesetimbangan transformasi 6, 7 dan 3
Mari kita buktikan apakah [Qul huwa Allahu 'Ahad] == [QS Index 1 ]
Karena ….
[QS Index 1 ] := “Bismillaahir rahmaanir rahiim
Tabel Sistem Komputasi Matematika Al Qur’an :
Biner Okta Des. Hexa Char _._Keterangan_._
0000 0 0 0 NUL (null)
0001 1 1 1 SOH (start of heading)
0010 2 2 2 STX (start of text)
0011 3 3 3 ETX (end of text)
0100 4 4 4 EOT (end of transmission)
0101 5 5 5 ENQ (enquery)
0110 6 6 6 ACK (acknowledge)
0111 7 7 7 BEL (bell)
1000 10 8 8 BS (backspace)
1001 11 9 9 TAB (horizontal tab)
1010 12 10 A LF (NL line feed, new line)
1011 13 11 B VT (vertical tab)
1100 14 12 C FF (NF form feed, new page)
1101 15 13 D CR (carriage return)
1110 16 14 E SO (shift out)
1111 17 15 F SI (shift in)
(lihat Ascii Table and Description)
Keterangan tabel:
a. [Oktal 7] := Basmallah tak bernomor, warna Biru atau [QS Index 0]
b. [Oktal 0] := Basmallah bernomor,warna Hijau atau [QS Index 1]
c. (not [Oktal 7]) AND (not [Oktal 0]) := 6 warna Kuning
Subhanallah…..
[Qul huwa Allahu 'Ahad] := “Bismillaahir rahmaanir rahiim
[Qul huwa Allahu 'Ahad] == [QS Index 1 ]
Bukti Kesetimbangan 1:
[QS Index 0] := 1… 1… 2
[QS Index 1] := 1… 2…. 3
[QS Index 2] := 2… 3…. 4
Bukti Kesetimbangan 2:
Notasi Matematis adalah Matrix 3 x 3, suatu matrix 2 dimensi.
Notasi Komputasi adalah Array[ 3, 3], suatu array dua dimensi.
a. Jumlah n index array := 3 (Tiga)
b. Jumlah diagonal pojok kiri atas – kanan bawah adalah 1 + 2 + 4 := 7 (Tujuh)
c. Jumlah diagonal pojok kanan atas – kiri bawah adalah 2 + 2 + 2 := 6 (Enam)
Al Qur’an Surah 67 ayat 3 adalah Kesetimbangan transformasi 6, 7 dan 3
Bukti Sejarah Islam
Suatu hari Hisyam Ibn ‘Amir1 merasa kesal melihat Rasulullah Nabi Muhammad s.a.w dan para sahabat-sahabatnya dianiaya sedemikian rupa dengan adanya piagam pemboikotan dari Quraisy berupa blokade segala aktifitas beliau. Hisyam kemudian menemui Zuhair bin Abi Umayya2 supaya membatalkan piagam tersebut dan keduanya sepakat kemudian mereka berdua berunding dengan Mut’im bin ‘Adi3, Abu’l Bakhtari bin Hisyam4 dan Zam’a bin’l Aswad5. Kelima mereka termasuk orang-orang yang berpengaruh pada Bani Quraisy dan setelah sepakat kemudian mereka menuju Ka’bah dimana piagam tersebut dipasang. Setelah berkeliling Ka’bah tujuh kali, kemudian Zuhair bin Umayya berseru kepada orang banyak di depan Ka’bah :”Hai penduduk Mekkah !! Kamu sekalian enak-enakan makan dan berpakaian padahal Banu Hasyim binasa tidak dapat mengadakan hubungan dagang !. Demi Allah saya tidak akan duduk dengan tenang sebelum piagam yang kejam ini dirobek
Bohong ! kita tidak akan merobek dan mengubah piagam itu” teriak Abu Jahl6, akan tetapi terdengar suara Zam’a, Abu’l Bakhtari, Mut’im dan Amir ibn Hisyam menentang Abu Jahl sehingga membuatnya bungkam seribu basa.
Ketika akan merobek piagam tersebut, dilihatnya sudah mulai termakan “rayap” kecuali pada bagian pembukaan yang berbunyi “Bismillaahir rahmaanir rahiim“.

1. Jumlah personil yang terlibat := 6 (Enam)
2. Sebelum piagam dirobek, melakukan prosesi := 7 (Tujuh) kali keliling Ka’bah.
3. Pemboikotan berlangsung selama := 3 (Tiga) tahun berturut-turut
Subhanallah…..
  • Secara Etiology maka tindakan Zuhair bin Abi Umayya mengelilingi Ka’bah 7x merupakan bentuk sumpah turun menurun dari ritual nenek moyang Arab Jahiliyah yaitu Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s dengan kata lain “Tradisi sebagai penentuan keputusan di kembalikan kepada Allah subhanahu wa ta’ala sebagai pemilik rumah purba (Ka’bah), apapun hasilnya” dan didalam tradisi tersebut jika si oposan hendak melawan maka melakukan ritual yang sama. (Sejarah mencatat bahwa Abu Jahl tidak mengelilingi Ka’bah 7x, dan menyerah pada akhirnya)
  • Didalam Bahasa berorientasi Objek (OOP) maka Piagam Pemboikotan adalah Method, sedangkan Constructor-nya adalah Arab Jahiliyah dan Kaum Muslim, dan Event-nya adalah penderitaan yang dirasakan oleh Nabi Muhammad s.a.w beserta para sahabatnya selama tiga tahun.
Al Qur’an Surah 67 ayat 3 adalah Kesetimbangan transformasi 6, 7 dan 3
—————————————————————————-
L:1 A:0 _._ _._ _._ _._ _._
M:0 1 1 2 3 5 8
-> 1 2        
-> 2   4      
-> 3     6    
-> 5       10  
-> 8         16
Mohon maaf postingan masih dalam pengembangan, Insya Allah dilanjutkan
—————————–
Contoh program Assembler (low level) pada layar monitor mode text, near.asm
Kita tidak memerlukan algoritma Strassen jika hanya mengoperasikan matrik 2×2
Matrik(2×2) adalah binari matrik&lt
atau suatu matrix binary identik 2×2 :=
http://mathworld.wolfram.com/IdentityMatrix.html
—————————————————————————-
Justru yang menarik dari deret hitung yang dibatasi hanya 7 anggota bilangan dan perhatikan korelasi dengan Al Ikhlas,sbb:
0+1+2+3+4+5+6 = 21 ( 21/7 = 3, shalat magrib = 3 rakaat)
1+2+3+4+5+6+7 = 28 ( 28/7 = 4, Jumlah shalat wajib 4 rakaat = 3)
Himpunan bilangan nol {0) beranggotakan hanya satu (1)
Jika 1 rakaat = pergerakan badan 180 derajat maka 3 rakaat = 540 derajat, silahkan anda jumlahkan sudut Ka’bah (persegi panjang = 360) di tambah dengan Hijr Ismail (setengah lingkaran = 180) bukankah 360+180 = 540, Nampak jelas bahwa Ka’bah memang kiblat yang ditunjuk oleh Allah Ta’ ala
http://suryaningsih.wordpress.com/2007/08/27/menenal-hari-ahad-sabbat-dan-wustha”
Deret fibonacci, sesuai dengan “Angka tujuh yang Istimewa”
Deret Fibonaci F(7) : 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8
Fibonacci Number
F(7) : Merujuk pada ritual shalat muslim.
SEANDAINYA:
Angka 8, bukankah 3 x 8 = 24, shalat wajib sehari semalam .
Angka 5 = Bukan kah 5 -1 = 4, Shalat wajib yang empat rakaat kegiatan shalat lima (5) waktu.
Angka 3 = Shalat Maghrib hanya 3 rakaat.
Angka 2 = Shalat Shalat subuh
Angka 1 = Bilangan besaran yang terukur (nyata) (manusia)
Angka 0 = Bilangan yang tidak tidak terdeteksi (Jin)
Lalu bagaimana dengan l tema Da Vinci Code ?!
Memberikan kesimpulan negatif dengan memanfaatkan hal yang negatif seperti sama tapi berbeda.
Contoh yang sangat senderhana saja,  kita tidak bisa menyalakan lampu jika tidak menggunakan arus negatif (baca: baik AC/DC)
Yaa…Allah, jauhkanlah kami dari fitnah, Amin.
Wassalam, Haniifa.

I Am Who I Am