Cari Blog Ini

Minggu, 28 November 2010

China Pecat 6 Pejabat yang Tertidur Saat Rapat


Ilustrasi Pejabat China tertidur
Ilustrasi Pejabat China tertidur

Pemerintah kota Hengyang, provinsi Hunan, China selatan memecat 6 pejabatnya yang tertangkap kamera mengantuk dalam rapat untuk memperingati 30 tahun reformasi ekonomi dan keterbukaan China. Menurut Beijing News (26 Des 2008), sanksi itu dijatuhkan menyusul peredaran foto-foto itu di Internet.
Keenam orang yang dipecat adalah pimpinan Partai Komunis pemerintah dan manajer perusahaan.”Pemecatan itu dimaksudkan untuk memperkuat disiplin dan membersihkan dampak buruk kelakuan itu dalam pemerintahan kota,” keputusan pemerintah setempat.
Meskipun pemecatan tersebut memunculkan polemik, karena alasan mereka mengantuk karena pertemuan tersebut sangat membosankan.
Beberapa opini kontroproduktif tersebar di dunia maya menangkapi kebijakan pemerintah tersebut “Dalam 99 persen pertemuan semacam itu, kata-kata (yang digunakan) tidak berisi dan stereotipikal,” komentar Damocangying di situs tianya.cn.
Pertemuan pemerintah di China biasanya sangat lama dan penuh dengan pidato-pidato panjang, sekalipun para pejabat senior telah berusaha untuk mempersingkat dan membuatnya lebih efisien.
China Bisa Maju karena Disiplin dan peningkatan Moralitas Pejabat
Sejumlah pembangunan dan kemajuan bangsa China yang 30 tahun lalu adalah negara miskin jauh dibawah Indonesia, kini bangkit menjadi kekuatan baru di dunia. China kini berada di atas Indonesia, dan saat ini China memiliki pertumbuhan ekonomi pesat, kemajuan industri teknologi, kekuatan militer hingga penguasaan ilmu antariksa.
Hal ini tentu didukung dari sejumlah kebijakan tegasnya terhadap para pejabat, pengusaha maupun masyarakat umum. Mereka yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi, maka hadiah “peti mati” berada di depan mata disertai penyitaan aset-aset milik keluarga. Dan lebih dashyat lagi, anggota keluarga juga terancam pidana. Hal ini menjadi “lonceng supremasi hukum” yang besar bagi para pelaku kriminal, termasuk koruptur.
Bagaimana dengan Pejabat yang tidur di Negeri Indonesia?
Para pejabat “hobi” tidur saat rapat di negeri ini perlu “bersyukur”. Meskipun tidur berkali-kali (mirip iklan bank aja),  bukan sekali, para anggota terhormat di Senayan memiliki kebiasaan tidur saat rapat. Yang parah lagi, mereka tidak hanya tidur, tapi suka bolos.
Di Indonesia, Presiden SBY pernah tereskpos sedang marah (8 April 2008) karena ada peserta (pejabat daerah Sumatera Barat) yang mendengarkan pidatonya tertidur. “Itu coba bangunkan yang tidur itu. Kalau tidur di luar saja!” “Pimpinan bagaimana dapat memimpin rakyat kalau tidur! Malu dengan rakyat yang memilih. Untuk mendengarkan pembicaraan untuk rakyat saja tidur! Jangan main-main dengan tangung jawab. Berdosa, bersalah dengan rakyat,” ujarnya. [presiden sby marah - lihat di youtube]
Berikut foto-foto para pejabat negeri ini yang tidur saat rapat:
DPR tertidur
DPR tertidur
Tertidur ditengah rapat bersama negera lain
Tertidur ditengah rapat bersama negera lain
Selama ini, presiden hanya sering menegur dan marah kepada peserta rapat yang tertidur di Istana Negara. Bagaimana dengan Anggota Dewan? Siapa yang dapat menegur mereka? Mungkinkah dengan hukuman “pecat” akan menimbulkan efek jerah bagi mereka yang tidur saat rapat????

Biaya Hidup di China hanya Rp 112.000 per bulan

Untuk Imlek, China Anggarkan 9 miliar yuan untuk Rakyat Miskin

Bendera China 
Bendera China
Beijing (13 Jan 09) — Pemerintah China menganggarkan paket bantuan senilai 9 miliar yuan (setara 14.5 triliun rupiah) untuk warga negara miskin selama dua Minggu pada perayaan Tahun Baru Lunar Imlek.
Sekitar 74 juta orang China mendapat biaya hidup minimum atau dikenal “5 Tanggungan” sebesar 100 yuan (Rp 160.000) untuk warga pedesaan atau 150 yuan (Rp 240.000) untuk warga kota. Biaya ‘5 tanggungan‘ meliputi bantuan untuk biaya makanan, pakaian, kesehatan, perumahan dan pemakamam. Dana ’5 tanggungan’ [mirip BLT di Indonesia] disediakan oleh setiap pemerintah lokal [provinsi/kota] kepada mereka yang tidak memiliki pekerjaan atau sanak keluarga.
Perbedaan besarnya dana santunan hidup antara warga desa dan kota dikarenakan biaya hidup pedesaan lebih rendah daripada perkotaan. [Kalau pemerintah Indonesia memberikan BLT antara warga kota Jakarta dengan pedesaan disamakan; mungkin ingin menerapkan asal keadilan.....]
Pemberian dana santunan disediakan oleh anggaran pusat sebelum Tahun Baru Lunar China, yang akan jatuh pada 26 Januari 2009 ini. Imlek merupakan salah satu momen yang paling penting bagi orang China karena semua anggota keluarga berkumpul bersama untuk sekali dalam setahun.
Hingga 13 Januari, wilayah barat daya Provinsi Sichuan yang diguncang Gempa Bumi 8 SR pada Mei 2008, pemerintah mengeluarkan 394 juta yuan (634 miliar rupiah) untuk kebutuhan pakaian dan pakaian hangat guna membantu warga bertahan dari badai musim dingin yang ganas.
Chengdu, ibukota Provinsi Sichuan, telah memberikan kupon belanja 100 yuan untuk membantu kebutuhan warganya. Provinsi tetangganya, Shanxi, yang turut terkena Gempa Bumi Mei 2008, telah memberikan 850.000 selimut dan 110.000 pakaian bagi korban gempa.
Pemerintah China Rupanya Peduli Warga Miskin
Pemerintah Provinsi juga menjamin bantuan dana bagi warga desa maupun kota setiap bulannya hingga tercapai biaya hidup minimum masyarakat.
Pemerintah China memberikan perhatian besar bagi penduduk dengan kualitas hidup rendah, terutama saat krisis finansial global”, ungkap Jiang Li, Wakil Menteri Urusan Rakyat.
Pemerintah daerah diwajibkan memperhatikan semua persyaratan  warga agar dapat memperoleh bantuan dana dan tepat waktu, “sehingga warga kita dapat merayakan Tahun Baru China dengan bahagia” tambah Jiang Li.
Biaya hidup di China jauh lebih Murah daripada Indonesia
Pada tahun 2007, pendapatan rata-rata pekerja pedesaan di China sebesar 4.140 yuan (Rp 552.000 per bulan), jauh berbeda dengan pekerja kota yang mencapai 24.932 yuan per tahun (Rp 3.3 juta per bulan).
Income per kapita rata-rata penduduk China saat ini telah mencapai USD 2400, sedangkan Indonesia masih diposisi USD 1900. Angka ini jauh berbeda 20 tahun silam, dimana Income per kapita Indonesia jauh lebih besar dari China.
Saat ini, sekitar 52 juta orang China menerima dana bantuan hidup minimum tiap bulannya dari pemerintah lokal, sementara 5.3 juta orang menerima penuh ’5 tanggungan’.
Biaya hidup setiap orang China sepanjang 2007 adalah 182.4 yuan (Rp 290.000) per bulan untuk daerah kota dan 70 yuan (Rp 112.000) per bulan untuk desa. China terus meningkatkan kesejahteraan warganya dengan meningkatkan standar hidup minuman sebesar 15 yuan di kota dan 10 yuan di desa pada awal 2008.
Indonesia Vs China
Murahnya biaya hidup di China sangatlah logis. Karena kita tahu bahwa produk-produk China yang sampai di Indonesia [sah maupun seludupan] sangatlah murah. Bayangkan, mainan anak-anak dari China dapat dibeli dengan uang 10.000, sedangkan untuk membeli produk selain China kita butuh mengeluarkan uang lebih dari 30.000 hingga 50.000.
Saat ini, begitu banyak produk China tersebar di Indonesia. Salah satu yang saya perhatikan adalah alat tulis. Saya pernah menemukan seorang siswa yang seluruh peralatan tulisnya berasal dari China. Mulai pulpen, tip-x, penggaris, pensil cat hingga sebatang pensil semuanya berlabelkan ‘made in China’. Alasannya adalah produk China lebih murah daripada Indonesia…. Teman saya yang pernah ke China  [GuangZhou] juga mengungkapkan bahwa dia dapat memesan beberapa jenis makanan di restoran [cukup wah] dan hanya merogohkan 15.000. Menurut dia, dengan menu yang hampir sama, ia harus mengeluarkan 30.000 di Indonesia..
China rupanya berhasil membangun ekonomi dengan gaya/sistem mereka sendiri. Para pemimpin China dari Deng Xiao Ping hingga Hu Jintao selalu mengatakan China akan membangun ekonomi negerinya sesuai dengan prinsip ideologis dan kultur China.
Meskipun melakukan reformasi ekonomi dan keterbukaan sejak 1978, China tetap mempertahankan kepentingan sosialis [pro-nation dan rakyat]. Hal ini pun terungkap dari nama negara China, yakni People Republic of China - Republik Rakyat China. Ada kata ‘rakyat’ yang selalu dibawa oleh negara tirai bambu tersebut yakni Republik miliknya Rakyat China.
Belajar dari pengalaman masa lalu kita [orde baru yang pro-liberalisasi-kapitalis-utang] hingga saat ini [privatisasi-liberalisasi-neokolonialisme], negeri Indonesia yang memiliki kekayaan yang JAUH lebih besar daripada China, rupanya tidak membawa Indonesia lebih maju.  Mungkin, saat ini, para pemimpin negari ini harus mulai meninjau kembali konstitusi, produk-produk hukum dan pemimpin yang mengabaikan “Amanat Penderitaan Rakyat” yang tercantum pada UUD 1945 dan Pancasila.

Cartoons of Famouse Soccer Players

Soccer are probably one of the most popular sport in the world, as well as funny sports. So here are some amazingly well made Cartoons of famouse soccer / football players.

Carles Puyol
Carles Puyol caricature

Cesc Fabregas
Cesc Fabregas caricature

Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo caricature

Didier Drogba
Didier Drogba caricature

Dimitar Berbatov
Dimitar Berbatov caricature

Frank Lampard
Frank Lampard caricature

Gerard Pique
Gerard Pique caricature

Gianluigi Buffon
Gianluigi Buffon caricature

Javier Mascherano
Javier Mascherano caricature

Jermain Defoe
Jermain Defoe caricature

Lionel Messi
Lionel Messi caricature

Petr Cech
Petr Cech caricature

Ryan Giggs
Ryan Giggs caricature

Samir Nasri
Samir Nasri caricature

Samuel Eto
Samuel Eto caricature

Sergio Ramos
Sergio Ramos caricature

Theo Walcott
Theo Walcott caricature

Thierry Henry
Thierry Henry caricature

Thomas Rosicky
Thomas Rosicky caricature

Wayne Rooney
Wayne Rooney caricature

Wesley Sneijder
Wesley Sneijder caricature

Xabi Alonso
Xabi Alonso caricature

Zlatan Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic caricature

China Bangun Reaktor Nuklir 3G, Indonesia Bangun “Reaktor” Kayu Bakar

Pada tanggal 18 April 2009, China memulai konstruksi pembangunan reaktor air bertekanan 3G (pressurized water reactors) dengan menggunakan teknologi AP 1000 yang dikembangkan oleh Westinghouse. Reaktor tersebut berlokasi di Sanmen, Provinsi Zhejiang, China Timur dan merupakan negara pertama di dunia yang menggunakan teknologi canggih ini.
Photo taken on April 18, 2009 shows the foundational construction site of the No.1 unit of the first phase of the Sanmen nuclear plant in Zhejiang Province. The Sanmen nuclear plant, with the world's first nuclear plant using the AP1000 technologies, a type of third generation nuclear power reactor introduced by America's Westinghouse company, started the construction recently. (Xinhua/Tan Jin)
Reaktor Nuklir 3G China
Pembangunan pembangkit listrik negara nuklir (PLTN) Sanmen akan dilakukan dalam 3 tahap, dengan total  6 unit pembangkit reaktor. Proyek tahap 1 akan selesai pada tahun 2013 (unit ke-1) dan 2004 (unit ke-2) dengan daya output masing-masing 1250 MW. Proyek tahap 1 menghabiskan dana 40 triliun yuan (sekitar 60 triliun rupiah).
Kecerdasan Pemerintah China
Seperti pada umumnya investasi industri berteknologi tinggi lainnya di China, pembangunan reaktor nuklir 3G yang pertama di China juga dikerjakan oleh Westinghouse milik Amerika. Westinghouse merupakan perusahaan yang bergerak dalam layanan, teknologi, desain pembangkit dan peralatan yang berhubungan dengan PLTN. Dalam pembangunan Reaktor 3G (third generation) yang super canggih, tentu China saat ini masih belum memiliki kemampuan teknologi tersebut. Tentunya Pemerintah sosialis China kedepan akan secaa berdirikari memba nun reaktor nuklir sendiri, sehingga China berusaha menguasai teknologi tersebut untuk kepentingan nasional dan rakyatnya. Dan hal ini juga berlaku pada pembangunan reaktor nuklir 3G Sanmen. Pemerintah China mensyaratkan Westinghouse untuk melakukan transfer teknologi reaktor nuklir 3G kepada rakyat China.
Keputusan transfer teknologi ke negara target merupakan hal langkah dalam investasi asing ke suatu negara. Namun, kemampuan diplomasi, negosiasi dan bargaining yang “canggih” membuat perusahaan-perusahaan besar dunia seperti Yamaha, Westinghouse, Nokia, IBM “terkapar” dengan kemauan Pemerintah China mensyaratkan transfer teknologi. Pada awalnya, Amerika enggan memberikan persetujuan Westinghouse untuk merambah proyek reaktor nuklir ke China apalagi proyek tersebut menggunakan teknologi terbaru. Amerika khawatir China mampu menguasai teknologi nuklir yang dimiliki Amerika Serikat yang pada akhirnya akan merugikan Amerika sendiri. Sekali lagi, kemampuan bargaining China mampu menekuk lutut Amerika hingga Westinghouse bersedia transfer teknologi dengan “upeti” investasi proyek miliaran dollar.
Kemampuan China memproduksi produk yang berteknologi tinggi saat ini tidak terlepas dari kebijakan China sejak 1980-an yang mensyaratkan perusahaan asing yang berinvestasi di bidang teknologi tinggi dan vital harus melakukan joint venture dengan perusahaan lokal sekaligus melakukan transfer teknologi. Dari produk mainan anak-anak supermurah dibanding Jepang, hingga handphone serta laptop Lenovo merupakan bukti kesuksesan penerapan kebijakan pemerintah China sejak 2 dekade silam.
Nuklir Bagi Kehidupan China

Bisa dipastikan bahwa dalam 1,5 dekade kedepan, China mampu membuat reaktor nuklir sendiri dengan teknologi yang lebih baik dari saat ini. Inilah agenda besar pemimpin China yang membawa negaranya untuk memimpin dalam penguasaan ekonomi sekaligus ilmu dan teknologi. Transfer teknologi dilakukan bersamaan suntikan puluhan bahkan ratusan miliar yuan bagi perguruan-perguruan tinggi untuk mempelajari sekaligus meningkatkan kualitas dari teknologi yang sedang dan sudah dikuasai perusahaan lokal China. Terlihat sekali bahwa China menjadikan perguruan tinggi sebagai aset yang sangat berharga dan rela mengeluarkan anggaran besar untuk mensubsidi pendidikan tinggi demi kesejahteraan rakyat di masa mendatang.
Hal ini terungkap bahwa China sedang memulai pengembangan nuklir baik secara mandiri maupun bersama (joint venture) dan diharapkan 2020 memiliki PLTN dengan daya 40.000 MW naik 125% dari sekarang yakni sekitar 9000 MW. China “haus” akan energi listrik karena pertumbuhan ekonominya sangat tinggi selama 2 dekade terakhir. Dan cerdiknya lagi, China berusaha menggabungkan teknologi nuklir dari 3 negara yang berbeda yakni Amerika, Rusia Kanada, dan Prancis. Obsesi ini bukan lagi isapan jempol belaka. Saat ini China memiliki 11 reaktor nuklir 2G masing-masing 3 reaktor teknologi mandiri (China), 2 reaktor teknologi Russia, 4 reaktor Prancis, 2 reaktor Kanada. Dan terhitung tanggal 18 April 2009, China akan mendapat transfer teknologi nuklir 3G dari Amerika Serikat.
Energi Nuklir
Energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua cara/mekanisme yakni:
  1. Reaksi Fisi : pembelahan inti atom (e.g : helium menjadi hidrogen)
  2. Reaksi Fusi : penggabungan beberapa inti atom (e.g : hidrogen menjadi helium)
Sebuah pembangkit listrik bertenaga nuklir umumnya menggunakan mekanisme pertama yakni reaksi fisi atau pembelahan inti dari atom bermassa berat (besar dan reaktif) ke atom bermassa lebih ringan/kecil. Sebuah inti berat  atom yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah penembakan elektron atau neutron pada inti atom uranium ataupun plutonium.
Inti atom uranium dapat membelah karena tingkat energi uranium tidak stabil (reaktif) dan menjadi into atom yang lebih ringan (reaktif lebih rendah). Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat membentuk reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar dalam waktu singkat disertai pemancaran radiasi seperti sinar Gamma.  Mekanisme inilah yang terjadi padabom nuklir. Karena energi yang dihasilkan sangat besar dan cepat, maka terjadi ledakan yang dahsyat.
Jadi, kunci utama dalam reaksi fisi adalah apakah reaksinya terkendali atau tidak. Jika tidak terkendali dan terjadi reaksinya berantai dengan sangat cepat, maka bencanalah hasilnya. Namun, jika reaksi tersebut dapat dikendalikan maka energinya dapat menjadi “sababat”. Hal yang serupa dengan api “kecil adalah kawan, besar adalah lawan”.  Salah satu cara mengendalikan reaksi nuklir adalah membatas jumlah neutron yang ditembak pada inti atom. Dan ketika terjadi pembelahan inti, maka hanya ada satu neutron yang akan menembaknya lagi dan seterusnya. Jadi, pembelahan inti terjadi secara sekuensial yang teratur.
Karena dengan sumber massa yang kecil dapat menghasilkan energi yang besar, maka energi nuklir telah banyak digunakan oleh negara-negara sebagai komplementer sumber energi listrik negaranya. Amerika, Prancis, Jepang, Inggris, Rusia, Kanada merupakan contoh negara-negara yang menggunakan nuklir sebagai sumber energi listrik. Dan selama beberapa dekade ini, belum pernah terjadi bencana nuklir yang super dahsyat pasca “Tragedi Chernobyl”.
Indonesia?
Awal April silam, saya sempat ngobrol dengan teman mengenai isu PLTN Muria. Katanya PLTN Muria tidak jadi dibangun. Lalu saya bertukar pendapat dengan beliau. Dan ada satu hal yang menarik dari inti pembicaraan kami yakni ia berceloteh “Gak mungkinlah pemerintah membangun PLTN, wong rakyat sekarang kembali ke zaman primitif. Sebelum BBM naik masyarakat masih bisa menggunakan minyak tanah. Tapi orangku (masyarakat tempat dia tinggal) saat ini menggunakan kayu bakar“. Jika dihubungkan dengan proyek pembangunan PLTN China, maka sepertinya Indonesia juga ikut bangun reaktor seperti China, hanya sumber bahan bakarnya berbeda. Jika China menggunakan uranium, maka masyarakat kita menggunakan kayu bakar… Ada-ada saja… hmm…. Semoga hal ini hanya lelucon teman saya saja, dan tidak terjadi kepada bangsa kita. Ya kan?
Bagaimana dengan Anda? Apakah Indonesia bisa seperti China mendapat serta memanfaatkan teknologi nuklir untuk tujuan damai?
Dan siapkan pemerintah Indonesia membangun PLTN tanpa korupsi?
Siapkan rakyat Indonesia menerima “teknologi dewa” sementara saat ini sebagian telah kembali teknologi “kayu bakar”?

Pesawat Tempur China Jian-10, Bukti Kemandirian Militer China. Indonesia kapan?

Jian-10
Pesawat Tempur J-10 Buatan China
Empat dekade  yang lalu, pendapatan perkapita penduduk Indonesia setara Korea Selatan, Thailand bahkan China dan Malaysia. Meskipun sama-sama dalam kualitas ekonomi, namun Indonesia memiliki kelebihan dibanding negara-negara tersebut dalam hal sumberdaya alam. Namun, beriring pergantian dekade demi dekade, hingga saat ini Indonesia telah ketinggalan dalam bidang ekonomi. Kini negara-negara yang miskin kekayaan alam itu sudah jauh meninggalkan Indonesia baik ekonomi, pendidikan hingga militer.
Salah satunya adalah China, negeri Tirai Bambu. Berdasarkan data Center for Strategic and International Studies (CSIS*) tahun 2006, China merupakan negara dengan jumlah militer terbesar di dunia yang terdiri dari 2.255.000 tentara aktif, 800.000 pasukan cadangan serta 3.969.000 paramiliter [lihat 20 Negara dengan Jumlah Militer Terbesar). Selain jumlah militer, China memiliki kekuatan persenjaaan yang tangguh. Secara mandiri, cerdas dan berani, China kini mampu membuat pesawat tempur sendiri dengan perpaduan teknologi militer Rusia, China dan Amerika Serikat.
A model of the Jian-10 (Fighter-10), China's homemade fighter aircraft, is seen at the exhibition hall during the 7th China International Aviation and Aerospace Exhibition in Zhuhai, south China's Guangdong Province, Nov. 4, 2008. Jian-10 is shown on the exhibition which is held from Nov. 4 to Nov. 9.(Xinhua/Zhou Wenjie) Pesawat Jian-10 (Fighter-10),  merupakan pesawat tempur buatan China (foto: Xinhua)
Pada November 2008, di Zhuhai, Guangdong - China, mengadakan Pameran Dirgantara dan Penerbangan Internasional ke-7. Ikut dalam pameran tersebut adalah Boeing Amerika Serikat, Airbus Prancis, Bombardier  Kanada, Embraer Brazil, China Aviation Industry Corporation, Pengembang Jet J-10 and FBC-1. Disamping itu,  Perussahaan Teknologi dan Sains Dirgantara China yang mengembangkan Pesawat Luar Angkasa Shenzhou-7 yang membawa roket Long March II-F, turut menampilkan 100 produk dan teknologi modern luar, termasuk modul orbit Shenzhou-7 dan turunannya. Dan salah satu atraksi pesawat militer  China adalah pesawat tempur J-10.
Pesawat Tempur Jian-10, Kebangkitan Militer China di Dunia

A model of the Jian-10 (Fighter-10), China's homemade fighter aircraft, is seen at the exhibition hall during the 7th China International Aviation and Aerospace Exhibition in Zhuhai, south China's Guangdong Province, Nov. 4, 2008. Jian-10 is shown on the exhibition which is held from Nov. 4 to Nov. 9.(Xinhua/Zhou Wenjie)
Pesawat Tempur buatan China Jian-10 (J-10) beserta amunisinya. (Foto : Xinhua)
Jian-10 (J-10) atau Fighter 10 merupakan pesawat tempur buatan China yang mampu beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca. Dari segi kemampuan serangan, J-10 sudah lengkap dalam melakukan serangan udara-udara maupun udara-darat. Varian pertama dirancang sejak 1982 dengan alokasi 500 juta yuan. Jumlah J-10 yang sedang dan telah diproduksi hingga saat ini antara 120-160 unit. Pesawat tempur J-10 ini didesain oleh Institut Design Pesawat Terbang Chengdu dan diproduksi oleh Perusahaan Pesawat Terbang Chengdu AVIC. Pesawat tempur seri pertama telah digunakan oleh PLA Air Porce atau PLA-AF (Angkatan Udara Tentara Pembebas Rakyat China atau TNI AU-nya China) sejak 2003 silam.
Harga per satu unit J-10 adalah USD 28 juta (280 miliar rupiah) untuk kebutuhan lokal serta USD 41 juta (410 miliar) untuk harga ekspor termasuk suku cadang dan maintance. J-10 khusus untuk single-seat fighter (1 orang awak), sedangkan untuk dua awak dalam seri J-10S.  Dan Februari 2009 ini telah diproduksi single-seat fighter varian terbaru yakni J-10B.
The Jian-10 (Fighter-10), China's homemade fighter aircraft, performs during the 7th China International Aviation and Aerospace Exhibition in Zhuhai, south China's Guangdong Province, Nov. 4, 2008. Jian-10 is shown on the exhibition which is held from Nov. 4 to Nov. 9. (Xinhua/Lu Hanxin)
Atraksi Pesawat Tempur J-10
Langkah “IPDN” China
Proyek pembuatan J-10 dimulai pada pertengahan dekade 1980-an. Sebenarnya proyek serupa sudah dimulai di Indonesia sejak berdirinya Industri Pesawat Terbang Nurtanio di tahun 1976 dan terus berkembang hingga sebelum krisis dan pada akhirnya harus “di-break” ketika krismon 1998. Yang berbeda adalah China tetap konsisten untuk mengembangkan industri militernya dengan tujuan utama membuat pesawat tempur yang dapat menghadang F-16 dan MiG-29.
Pada mulanya, pengembangan J-10 dibantu oleh Israel dalam sisi teknologi pesawat berbobot ringan, desain aerodinamis, sistem kontrol “fly-by-wire” (juga diterapkan oleh Habibie di era 90-an). Seteleh Tragedi Tiananmen, mulai 1990-an China diembargo oleh Amerika dan Barat.  Pertengahan dekade 90-an, Rusia membantu pengembangan dan menyuplai mesin turbo jet AL-31F sebagai mesin pendorong jet
Dan pada akhirnya, 22 Maret 1998, J-10 berhasil terbang dengan 6 unit prototipeny untuk PLA Air Force. Dan selama 5 tahun pengujian, test dan training, akhirnya Maret 2003 J-10 lulus pengujian untuk menjadi pesawat  militer di China. Dioperasikan secara remsi untuk kekuatan militer China pertama kali pada Juli 2004 di Armada Udara Prov Yuanan. Sedangkan seri dua awak J-10S baru resmi di tahun 2005
Jian-10
PLAAF J-10 single-seater fighter with PL-8 and PL-11 AAMs (Chinese Internet)
Dan selama 2004 hingga 2006, sekitar 100 unit sampel berpenumpang 1 awak dan 2 awak yang sudah diserahkan ke PLA-AF. Dan diperkirakan China membutuhkan sekitar 300 pesawat tempur untuk kebutuhan Angkatan Udara China. Kecanggihan dan harga yang lebih murah membuat negara-negara di Dunia mulai sangat tertarik untuk memesan pesawat J-10 ini, seperti Paskitan, Iran dan Thailand. Dan pada Maret 2007, Kepala Stap Angkatan Udara Pakistan memesan 32 hingga 40 unit J-10 fighter yang akan dikirim pada tahun ini (2009).
Dengan pengembangan riset yang terus menerus serta pasca kemampuan China mengirim awak ke luar angkasa, maka kemampuan teknologi militer China sudah dapat “mulai” disejajarkan dengan Amerika dan Rusia. Dan J-10 sendiri memiliki sistem radar, misil, teknologi yang tidak kalah dengan pesawat tempur MiG, Sukhoi ataupun F-16. Seperti disebutkan diatas, J-10 dirancang dengan kemampuan untuk menyerang di udara (udara ke udara) dan ke darat (udara ke darat). Misil serta persenjataan sudah terintegrasi dengan pesawat tempurnya.
Pelajaran dari Negeri Panda

Dari sejarah perkembangan persenjataan udara China khususnya pesawat tempur J-10, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan pahami dari militer China. Pertama untuk membuat sebuah pesawat tempur secara mandiri diperlukan waktu sekitar 20 tahun. Dan para pemimpin China telah memahami dan memutuskan proyek perencanaan jangka panjang di bidang militer dan juga diberbagai bidang lain terutama ekonomi. Pola pembangunan jangka panjang inilah yang sangat dibutuhkan oleh negara kita agar maju, bukan dengan program-program jangka pendek seperti peningkatan belanja pegawai ataupun program BLT.
Click to enlarge
J-10 in static display with its air-to-air and air-to-surface weapons (Chinese Internet)
Kedua, kepintaran pemimpin China untuk negoisasi kerjasama pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari berbagai kemungkinan yang ada. Dan dalam setiap kerjasama investasi, China selalu menerapkan syarat agar negara bersangkutan untuk melakukan transfer teknologi ke perusahaan China. Dengan cara seperti itu, maka kemandirian negara baik di bidang ekonomi, militer maupun politik akan semakin kuat.
Ketiga, dengan memproduksi pesawat tempur sendiri maka China saat ini sudah bisa melepaskan diri dari ketergantungan dari Barat. Embargo bukanlah sesuatu yang menakutkan bagi pemimpin China. Hal ini sangatlah kontras dengan Indonesia, ketika mendengar embargo.. maka kebijakan politik pun bisa diubah dari “Pertamina menjadi Exxon“. Dan semestinya pemerintah seperti dirintis oleh Habibie mau mengembangkan kembali PT DI untuk mencukupi kebutuhan militer kita. Dan pada 2007 silam, PT Pindad berhasil membuat  kendaraan Panser buatan Indonesia setelah mendapat “tekanan” Wapres JK.
Keempat, dengan memproduksi pesawat secara mandiri, maka teknologi dan industri pendukung akan terdongkrak. Dorongan penguasaan teknologi akan memtriger perguruan tinggi dan lembaga penelitian melakukan riset dan penelitian yang berkualitas dan tepat guna. Selain industri teknologi berkembang, maka kualitas riset pendidikan pun akan meningkat. Disisi lain, negara mampu menghematan devisa impor hingga belasan triliun. Untuk 300 unit J-10, setidak-tidaknya China menghemat sekitar 12 miliar dollar (120 triliun) devisa impor.
Dan semoga dari pelajaran tersebut, pemerintah kedepan berani mengambil kebijakan untuk membesarkan industri pertahanan strategis seperti PT PAL, PT Pindad, dan PT DI yang telah dibangun di era Menristek Habibie. Dan saya yakin..Indonesia pasti bisa….
Salam Perubahan

KEKUATAN MILITER RUSIA

Anggaran Produksi Senjata Rusia US $ 35.3 miliar *
Di era kepemimpinan Presiden (sekarang PM) Vladimir Putin, Rusia yang dulunya bernama Uni Soviet akhirnya bangkit kembali setelah negaranya diobrak-abrik Amerika bersama sekutunya di era 70-90-an. Rusia yang “miskin” di era 1990-an, kini Rusia tumbuh menjadi negara dengan ekonomi dan militer kuat bersama China.
Ditengah badai krisis keuangan yang melanda Amerika dan Uni Eropa, pada 22 Desember 2008, Deputi I Ketua Komisi Industri Militer Rusia, menyatakan anggara militer Rusia (2009-2001) mencapai US 35.3 miliar (setara Rp 378 triliun **). Dana ini digunakan untuk membiayai produksi persenjataan dan peralatan militer. “Dalam realitanya, anggaran pengeluaran selama tahun ini akan mencapai 1 triliun ruble ***“, kata Vladislav Putilin.
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah telah menyetujui permintaan anggaran Departemen Pertahanan Rusia 2009-2011 sebesar 4 triliun ruble (1510 triliun rupiah). [Angka ini jauh lebih besar dari APBN Indonesia yang kurang dari 1000 triliun]. Rusia juga merencanakan pada perbaikan kualitas lebih dari 400 persenjataan baru, material, dan komponen peralatan militer.
Selama kurun waktu 2009-2011, Russian akan menambahkan 70 rudal strategis, 30 rudal Iskander, dan sejumlah jet dan pesawat pengangkut. Putilin menambahkan, “Rusia akan membeli 38 pesawat tempur, 6 pesawat pengintai, lebih 60 helikopter, 14 kapal perang, dan hampir 300 tank dan lebih 2000 kendaraan tempur.”
Menyikapi Kekuatan Militer
Meningkatnya anggaran militer China, Rusia, India dan Brazil akhir-akhir tahun ini menunjukkan kebangkitan keempat negara “the new superpower” di abad 21 ini. Kebangkitan ekonomi selalu diikuti dengan peningkatan belanja militer. Mengapa?
Jika diteliti, kekuatan militer rupanya merupakan salah satu cara untuk memperkuat posisi bargaining baik secara politik, ekonomi maupun teknologi terhadap negara lain. Selama lebih dari 2 dasawarsa, Rusia “sangat jengkel” terhadap pihak yang membuat Uni Sovietnya hancur di tahun 1991. Kejengkelan rusia semakin menjadi-jadi ketika “sekutu Rusia” seperti Georgia, Ukraini, Kosovo jatuh ke pihak anti Rusia melalui Revolusi yang didalangi Amerika Serikat.
Kesempatan memperbesar militernya tanpa penolakan negara-negara dunia pun tiba. Pada saat  Amerika berencana membangun sistem pertahanan misil di negara bekas sekutu Rusia di Eropa Tengah (Polandia, Ceko), dan bersamaan dengan kebangkrutan ekonomi AS, Rusia dengan leluasa meningkatkan kekuatan militernya dengan alasan “menpertahankan wilayahnya dari serangan sekutu Amerika”. Kondisi ini berbeda dengan China, sewaktu meningkatkan anggaran militernya di tahun 2003,2004,2005,2006, China mendapat kritikan politis dari AS, Jepang, Australia dan Uni Eropa. [Rusia berhasil memanfaatkan momen "kecerobohan" AS].
Dalam periode singkat ini, peningkatan kekuatan militer Rusia hanyalah untuk membendung sekaligus membawa “teman-teman” lamanya (bekas sekutu dan wilayah Rusia) yang telah dihasut oleh AS & sekutu untuk kembali bergabung dengan Rusia. Hal lain adalah untuk meningkatkan posisi bargaining-nya di dunia internasional, baik dalam ekonomi, perdagangan, politik dan batas teritori. Selain itu, Rusia ingin kembali me”renaissance” seperti Uni Soviet tempo dulu.
Arms Missile
Arms Missile
Anggara Militer Rusia terhadap Beberapa Negara
Anggara militer Rusia menempati posisi ke-5 setelah AS, Prancis, Inggris, dan China. Meskipun jauh dibawah Amerika, namun penggunaan anggaran “negeri Kremlin” jauh lebih efektif dari “negeri Paman Sam”. Bayangkan saja, sebagian besar anggara militer AS digunakan untuk membiayai perang di Irak dan Afganistan. Sedangkan, Rusia fokus pada membangun kekuatan militer secara internal.
Berikut data dan peringkat  anggaran militer beberapa negara (dalam dolar Amerika) ****
1 .  Amerika : $ 711,0 miliar (2009)
2 .  Prancis  : $ 61,5 miliar (2008 )
3.   Inggris   : $ 61,3 miliar (2008 )
4.   China   : $ 60,0 miliar (2008 )
5.   Rusia  : $ 50,0 miliar (2009)
6.   Jepang  : $ 48,9 miliar (2008 )
7.   Jerman  : $45,9 miliar (2008 )
11.   India    : $ 26,5 miliar  (2008 )
13.   Brazil  : $ 24,0 miliar (2009 )
32.  Indonesia : $ 4.7 miliar (2008 )*)
Rusia masuk dalam daftar 20 Negara dengan Jumlah Militer Terbesar yakni menempati urutan ke-5 setelah China, Amerika, India, dan Korea Utara.
*) Indonesia berada di posisi ke 32 dengan belanja mililter sebesar 44 triliun rupiah (kurs Rp 9300 per dollar) atau hanya 0.6% dari anggaran militer AS.

Dampak Kekuatan Militer

Munculnya kekuatan militer baru baik Rusia maupun China memiliki beberapa dampak besar. Secara positif, bangkitnya kekuatan militer kedua negara tersebut mampu mengimbangi bahkan menjadi kekuatan alternatif bagi hegemoni Amerika selama hampir 1 abad ini. Ini juga berarti hegemoni dan unilateral  antara AS dan sekutunya akan segera berakhir.
Bagi Indonesia, dengan munculnya dua kekuatan militer di Asia, akan memberikan kepercayaan kebangkitan ekonomi sekaligus militer Indonesia di masa akan datang. Indonesia perlu menyikapi secara bijak terhadap kebijakan militer China-Rusia. Kita perlu menjalin kerjasama (jika bisa) teknologi militer, dan mengurangi ketergantungan persenjataan militer dari Amerika. Disisi lain, Indonesia bisa mulai bangkit dari cengkraman AS dan sekutunya melalui keseimbangan kekuatan dari Asia.
Dampak negatif yang pasti muncul adalah persaingan senjata yang berujung pada perang, baik perang dingin, “panas” maupun luar angkasa. Indonesia yang memiliki wilayah geografis yang strategis dengan jumlah penduduk besar akan menjadi incaran negara-negara adikuasa baru sebagai “tameng” kekuatan militernya. Dalam hal ini, Indonesia harus mulai konsisten dengan kebijakan politik luar negerinya, yakni Bebas-Aktif.
Mungkinkah kebangkitan militer China-Rusia akan mengancam perdamaian dunia??
Salam Nusantaraku
ech-wan, 23 Desember 2008
* Kantor Berita Rusia – Ria Novosti
* Kurs Rp 10.700 per dollar US.
* 1 Ruble Rusia = 378 rupiah (1 triliun ruble = 378 triliun rupiah)
Wikipedia

I Am Who I Am