Cari Blog Ini

Senin, 30 Mei 2011

Hanya Milan Era ’90 Yang Bisa Melawan Barca

 
Dengan permainan menyerang yang memukau, Barcelona akhirnya meraih gelar juara Eropa setelah menghempaskan Manchester United, 3-1 dalam Final Liga Champion, Sabtu kemarin, 28 Mei 2011. Permainan gemilang Barcelona pun menuai beragam pujian dari sejumlah pihak. Diantaranya pujian legenda hidup AC Milan, Franco Baressi.
Seperti dikutip dari Football Italia, Baresi bahkan menyimpulkan hanya usia yang dapat mengalahkan Barcelona yang saat ini dilatih oleh Pep Guardiola. “Kita harus menunggu mereka menjadi tua. karena tidak ada yang dapat meladeni permainan Barcelona untuk saat ini” ujar Baresi tersenyum.
Baresi sendiri melihat ada persamaan antara Barcelona saat ini dengan “Dream team” AC Milan era 90?. “Memang banyak pemain dan klub hebat yang terlahir, seperti Johan Cruyff dengan Ajax dan Franz Beckenbauer dengan Bayern Munich yang mencanangkan generasi baru,” kata Baressi.
“Tapi Barcelona saat ini, seperti Milan era saya. Saya meyakini mereka memiliki DNA kami. Karena siapapun lawan yang dihadapi, mereka (Barcelona) selalu mengambil inisiatif dan mendikte permainan selama pertandingan,” lanjutnya.
“Dalam hal teknik bermain, organisasi permainan, kemampuan mengumpan serta kemampuan individu pemain, Kami berdua (Barca-AC Milan) sejajar. Kami berdua telah mengubah sesuatu yang menjadi rutinitas dalam sepak bola,”
Baresi adalah kapten Il Grande Milan saat mendominasi sepakbola Eropa. Layaknya Barcelona, saat itu AC Milan yang dilatih Arrigo Sacchi bertaburan bintang lapangan hijau seperti Marco Van Basten, Ruud Gullit, Frank Rijkaard, Roberto Donadoni, dan Paolo Maldini.
Sepanjang era 1980-an hingga awal 90-an, Milan telah memenangkan banyak gelar seperti dua Piala Champions, dua piala Intercontinetal, dua Piala Super Eropa, satu Piala Super Italia dan Scudetto 1988-1990.
“Mungkin permainan Barcelona lebih spektakuler untuk disaksikan dibanding AC Milan, tapi saya yakin (Milan 90?) pasti dapat memberikan perlawanan sengit kepada mereka. Ah, betapa senangnya jika dapat melawan mereka,” harap Baresi.

Tidak ada komentar:

I Am Who I Am