Cari Blog Ini

Minggu, 07 November 2010

BJ Habibie Ingin Pulangkan Ahli Dirgantara Indonesia [With+Pic]


JAKARTA--BJ Habibie mengaku prihatin atas perkembangan perkembangan Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Khususnya, menyangkut perkembangan teknologi kedirgantaraan. Sekitar 16.000 karyawan PT DI (Dirgantara Indonesia), 3.000 di antaranya mengenyam jenjang pendidikan Strata 2 dan 3. Selebihnya mengalami nasib di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

Mereka yang di PHK dan lainnya tersebut, kata Habibie dalam acara silaturahmi tokoh pers menyambut 10 Tahun The Habibie Center, Senin, sekarang pindah kerja di perusahaan kedirgantaraan di Malaysia, Hongkong, Turki, Brazil, dan sejumlah negara di belahan Benua Asia dan Eropa. BJ Habibie berobsesi memulangkan mereka kembali ke tanah air. Tentunya, dengan cara menghidupkan dan menggairahkan kembali perusahaan pesawat terbang di Indonesia.

Perginya ahli kedirgantaraan Indonesia, menurut BJ Habibie, jangan dianggap sepele. Mereka sudah bersusah-payah menuntut ilmu kedirgantaraan di luar negeri. Tentunya dibeayai negara sangat mahal. Tapi, tatkala perusahaan pesawat terbang mulai berkembang, justru dimatikan. Mereka itu mubadzir kalau tidak segara dimanfaatkan bidang keilmuannya.

BJ Habibie mencontoh kasus yang terjadi di Jerman ketika kalah perang. Negara tersebut dilarang membuat pesawat terbang. Ada beberapa opsi waktu itu ; teknokratnya ada yang ke Inggris, Perancis atau Belanda. Tapi, tatkala Jerman diizinkan mendirikan perusahaan pesawat terbang lagi, teknokrat tersebut diminta pulang kembali.

Ia sangat berkepentingan untuk mengajak kembali putra-putra terbaik bangsa tersebut ke tanah air. Tentunya dengan menghidupkan kembali perusahaan pesawat terbang PT DI. Sekarang ini saja, PT DI sudah memproduk unggulan pesawat yang dapat dibanggakan, CN 250.
Spoiler for pesawatbuatanHabibie:







Tidak ada komentar:

I Am Who I Am