Cari Blog Ini

Minggu, 31 Oktober 2010

OTONOMI DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR



Dengan kawasn perairan yang sangat potensial, Kabupaten Rokan Hilir memiliki beraneka ragam potensi di sektor perikanan antara laih Ikan PatinUdang, Kerang Cumi-cumi dan jenis makanan laut lainnya seperti Penyu Hijau, Tiram, Siput dan Rumput Laut.

INFORMASI UMUM
Kabupaten Rokan Hilir menempati wilayah dengan luas 8,961,43 km² atau 896,142.93 ha, berada pada posisi 1º14' - 2º45' LU dan 100º17' - 101º21' BT dan berbatas dengan daerah sebagai berikut:
Utara : Selat Malaka dan Provinsi Sumatera Utara
Selatan : Kabupaten Kampar, Bengkalis dan Rokan Hulu
Barat : Provinsi Sumatera Utara
Timur : Kota Dumai

Kabupaten Rokan Hilir dengan Ibu Kota "Bagan Siapi-api" terletak disebelah timur Sungai Rokan. Tempat ini merupakan sebuah perkampungan ikan yang berada pada pantai timur pulau Sumatera. Hasil produksinya seperti Ikan Asin dan Udang diekspor keseluruh wilayah yang ada di Indonesia. Kota lain yang berperan penting di kabupaten ini adalah bagan Batu yaitu berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara.

Beberapa sungai yang mengalir di kabupaten ini berperan penting sebagai sarana transportasi untuk perekonomian rakyat. Sungai Rokan merupakan sungai terpanjang dengan panjang 350 km. Kabupaten Rokan Hilir memiliki iklim tropis dengan jumlah curah hujan 1.808,5 mm/tahun dan temperatur udaranya berkisar pada 24º-32ºC. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Februari s/d bulan Agustus. Sementara musim hujan terjadi pada bulan September s/d Januari dengan jumlah rata-rata hujan 69 hari, curah hujan tertinggi adalah di Kecamatan Bangko, yaitu 2.710 mm/tahun dan curah hujan terendah di Kecamatan Tanah Putih dengan jumlah 1.443,8 mm/tahun. (BPS, 2006). Menurut hasil sensus 2006, jumlah populasi Kabupaten Rokan Hilir adalah 421.310 jiwa dengan laju pertumbuhan rata-rata adalah 48,33 jiwa/km².
Lebih dari 50% ekonomi kabupaten ini berasal dari sektor pertanian, khususnya dari bagian sektor perkebunan, perikanan, tanaman pangan dan kehutanan. Sektor lain yang memberikan kontribusi besar adalah perdagangan, hotel dan restoran, khususnya pada sektor perdagangan.

Sejak berlakunya otonomi daerah, Kabupaten Rokan Hilir telah mencoba untuk mempersiapkan sarana dan infrastruktur baru seperti:
·         Transportasi Darat (1.828 km mudah diakses dengan kendaraan roda empat)
·         Transportasi Udara (4 pelabuhan ekspor-impor), pada 4 lokasi yaitu; Bagan Siapi-api, Panipahan, Tanjung Lumba-lumba dan Sinaboi
·         Listrik - 26 unit pembangkit listrik tenaga diesel dengan total kapasitas 29.372.616 kWH
·         Telekomunikasi (telepon rumah, telepon genggam dan internet)
·         Fasilitas Kesehatan (3 Rumah Sakit, 10 Puskesmas, dan 58 Puskesmas Pembantu)
·         Air bersih, dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Mineral (PDAM) dengan jumlah volume 9.840 m³
·         Fasilitas pendukung; Perbankan (Bank Nasional dan Bank Lokal), Akomodasi (Hotel dan Fasilitas Pemondokan)



PELUANG INVESTASI
Dari beberapa potensi yang dimiliki Kabupaten Rokan Hilir adalah sebagai berikut:

Industri Kapal Kayu
Industri kapal kayu merupakan industri unggulan di Kabupaten Rokan Hilir yang berpusat di Kecamatan Bangko dan Kubu. Industri kapal kayu yang telah beroperasi sejak puluhan tahun yang lalu terdiri dari 29 perusahaan dengan kapasitas produksi 83 unit.

Tempat Penyimpanan Pendinginan Udang
Sehubungan dengan besarnya potensi perikanan khususnya Udang, oleh karena itu investasi tempat pendinginan Udang merupakan prospek yang cerah (sistem pendinginan fase terakhir). Sebuah perusahaan yang berinvestasi saat ini telah beroperasi pada kegiatan tempat penyimpanan Udang. Perusahaan ini mendapatkan Udang mentah hasil penangkapan yang dilakukan oleh perusahaan ini sendiri serta membeli dari hasil penangkapan nelayan dengan harga Rp. 45.000/kg, yaitu hasil dari penangkapan Sungai Nyamuk dan Sungai Bakau.

Perusahaan Kelapa Sawit
Kabupaten Rokan Hilir memiliki potensi besar pada sektor perkebunan khususnya di sektor komoditas Kelapa Sawit dengan luas lahan 148.758 Ha tersebar dibeberapa kecamatan antara lain Kecamatan Tanah Putih, Bagan Sinembah, Kubu dan Rimbo Melintang. Sementara jumlah produksinya adalah 441.840,36 ton. Saat ini ada 8 (delapan) perusahaan yang tersedia namun belum cukup untuk menampung produksi yang besar, oleh karena itu dibutuhkan banyak perusahaan Sawit untuk dikembangkan.

Industri Kayu
Sebagai daerah yang memiliki hutan yang luas, Kabupaten Rokan Hilir memiliki peluang investasi pada sektor pengolahan kayu, dibeberapa daerah Rokan Hilir seperti Kecamatan Bangko, Rimba Melintang, Tanah Putih, Bagan Sinembah dan Kubu. Baru-baru ini banyak perusahaan proses kayu yang telah beroperasi, termasuk Industri Plywood yang berada di Kecamatan Tanah Putih.

Sarang Walet
Investasi yang cukup berkembang di kabupaten ini khususnya di Kecamatan Bangko adalah sarang Walet. Baru-baru ini ada 40 pengusaha dan hanya 20 pengusaha yang memiliki masa panen 4 kali satu bulan. Setiap kali panen menghasilkan 2 kg dengan harga jual US Singapura 5.500/kg. Jika ditukarkan ke Rupiah maka harganya adalah Rp. 34.309.000/kg.

Rencana pembangunan prioritas lainnya antara lain:
1.      Pembangunan infrastruktur
2.      Pemberantasan kemiskinan
3.      Pengembangan sektor perikanan
4.      Meningkatkan pertumbuhan investasi dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam
5.      Pengembangan industri pengolahan karet (Crumb Rubber)
  • Pembangunan Industri Hilir CPO.
  • Pembangunan Pengolahan Industri Crumb Rubber.

Prioritas pembangunan lainnya juga difokuskan pada program sebagai berikut:
1.      Pembanunan Infrastruktur
2.      Pemberantasan Kemiskinan.
3.      Meningkatkan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam.
4.      Mengembangkan Produksi Kebutuhan Pokok.


POTENSI UMUM DAERAH
Pertanian
Kabupaten Rokan Hilir memiliki potensi pada sektor pertanian, seperti Kacang Kedelai dan Jagung. Sementara produksi lainnya adalah Ubi Kayu, Kacang Tanah, Sayur-sayuran dan Buah-buahan.

Pada tahun 2006 jumlah lahan panen adalah 132.011,47 hektar. Jumlah ini terdiri dari lahan basah dengan luas 9.339,58 Ha dan lahan kering seluas 122.671,89 Ha. tabel berikut menggambarkan luas lahan panen dam jumlah produksinya di Kabupaten Rokan Hilir.

Luas Lahan Panen Pangan dan Produksinya pada tahun 2006
NO.
JENIS TANAMAN PANGAN
LUAS LAHAN (Ha)
PRODUKSI (Ton)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Padi Sawah
Padi Ladang
Jagung
Ubi Kayu
Kacang Tanah
Ubi Jalar
Kacang Kedelai
Kacang Hijau
36.621
274
515
324
118
127
2.159
110
123.186
528
1.106
3.520
110
1.004
2.300
114





Padi merupakan produksi pangan unggulan dibanding dengan produk pangan lainnya dengan jumlaj lahan panen 36.895 Ha, terdiri dari 6,621 Ha Padi Sawah dan 274 Ha Padi Ladang. Sementara produksi Padi Sawah dan Padi Ladang adalah 123,714 ton. Produksi lahan kering terdiri dari Jagung 1106 ton, Ubi Kayu 3520 ton, Ubi Jalar 1004 ton, Kacang Tanah 112 ton,
Kacang Kedelai 2300 ton dan Kacang Hijau 114 ton. Disamping itu produksi buah-buahan adalah 7.379 ton dan sayur -mayur 4100 ton.

Perkebunan
Potensi utama tanaman perkebunan kabupaten ini adalah Kelapa Sawit dan kemudian diikuti oleh Karet, Kelapa. Sementara komoditas lainnya adalah Kopi dan Coklat yang memiliki peluang serta prospek yang bagus untuk perluasan wilayah dalam skala ekonomi dan didukung oleh kesuburan klimatologinya.

Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Provinsi Riau tahun 2006, luas perkebunannya adalah sebagai berikut; Karet 37.881 Ha, Kelapa 5.944 Ha, Kelapa Sawit 148.758 Ha, Kopi 1.054 Ha dan Pinang 130 Ha. Kapasitas produksinya adalah Karet 17.771 ton, Kelapa 3.109,80 ton, Kelapa Sawit dengan jumlah 441.804,36 ton, Kopi 474 ton, dan Pinang 38 ton.

Kehutanan
Ada beberapa potensi kehutanan di Kabupaten Rokan Hilir. Total luas lahan di daerah ini pada tahun 2006 adalah 208.159 Ha yang terdiri dari Hutan Lindung 10.994 Ha, Hutan Produksi tetap 118.242.58 Ha. Komoditas dari sektor kehutanan di Kabupaten ini terdiri dari beberapa produksi kayu seperti 3.729,0506 m³, kayu bulat 12.343,53 m³, dan kayu lapis 45.808,1225 m³ (Dinas Kehutanan Provinsi Riau, 2006).

Perikanan
Produksi perikanan di Kabupaten Rokan Hilir mencapai 55.005,6 ton; terdiri dari perikanan laut dengan jumlah 52.038,8 ton, ikan perairan umum berjumlah 2.947,8 ton dan ikan kolam keramba berjumlah 19 ton. Dari hasil tangkap ini, Udang merupakan unggulan dengan harga jual cukup tinggi yaitu Rp. 45.000/kg.


Tabel dibawah ini menggambarkan tentang produksi perikanan pada tahun 2006:
NO.
JENIS PERIKANAN
PRODUKSI (TON
1.
2.
3.
Perikanan Laut
Perairan Umum
Air Tawar
52.038,8
2.947,8
19
TOTAL
55.005,6

Peternakan
Populasi peternakan di Kabupaten Rokan Hilir terdiri dari Sapi dengan jumlah 7.794 ekor, Kerbau 1.149 ekor, Kambing 38.787 ekor dan Babi 8.808 ekor, Ayam Kampung 517.554 ekor, Itik 85.186 ekor. Jumlah ternak yang dipotong terdiri dari Sapi 788 ekor, Kerbau 117 ekor, Kambing 39.198 ekor dan Babi 8.209 ekor. Sementara produksi daging Sapi berjumlah 146.631 kg, daging Kerbau 25.705 kg, daging Kambing 782.392 kg, daging Babi 365.547 kg, daging Unggas (Ayam Kampung dan Itik) adalah 527.739 kg (Dinas Peternakan Provinsi Riau, 2006).

Industri dan Perdagangan
Jumlah industri yang ada di Kabupaten Rokan Hilir adalah 388 terdiri dari 50 industri berskala besar, 166 industri skala kecil dan 172 industri skala sedang dan merekrut 4031 karyawan serta 551 pekerja.
Industri yang terkenal pada sektor industri di Kabupaten Rokan Hilir adalah industri perkapalan yang mampu memberi peluang kerja untuk pekerja lokal. Disamping itu insustri rumah tangga yang cukup berkembang di kabupaten ini Kecap, Tauco, Terasi, Industri Makanan Ringan dan lain-lain.
OBYEK WISATA

Kota Bagan Siapi-api
Kota Bagan Siapi-api terkenal dengan sebutan "Kota Ikan" karena kota ini merupakan nomor dua penghasil ikan terbesar di dunia. Mayoritas populasi Kota Bagan Siapi-api adalah asli Cina. Tidak asing lagi jika banyak budaya dan tradisi suku Cina yang masih hidup dan dipertahankan oleh komunitas antara lain adalah perayaan Imlek (Tahun Baru Cina), Cap Go Meh, Ong Ya dan Go Cek Cap Lak (Upacara Pembakaran Tongkang). Kota ini sangat terkenal dengan kelezatan makanan laut (Seafood).

Bono
Bono merupakan sebuah fenomena alam yang aneh dimana air Sungai Rokan naik sampai ke hilir sepanjang hari. Setiap hari ombak besar, ombak muncul pada air dan bibir sungai serta diikuti dengan suara gemuruh, ombak naik tidak beraturan dan bisa mencapai setinggi pohon, berputar-putar bagaikan gerakan dari hulu dan naik perlahan-lahan sampai akhirnya hilang sendiri.
Perahu-perahu kecil biasanya langsung keluar dari jalur Bono, jika tidak mereka akan tenggelam. Hal yang serupa dimana terjadi benturan antara gelombang air dengan arus air sungai dan menyebabkan terjadinya ombak, hal demikian juga terjadi di Sungai Kampar.

Pulau Jemur
Pulau Jemur terletak sekitar 73 km dari Ibu Kota Rokan Hilir "Bagan Siapi-api" dan sekitar 73 km dari negara tetangga, Malaysia. Sumatera Utara merupakan provinsi terdekat dengan pulau ini, yang mana faktanya ada sekelompok pulau yaitu Pulau Tekong Emas, Pulau Tekong Simbang, Pulau Labuhan Bilik dan juga pulau-pulau kecil. Pulau Jemur dianugerahi dengan pemandangan yang indah serta memiliki sumber kekayaan laut. Pulau ini merupakan rumah Penyu yang tak terhitung jumlahnya, dimana pada musim tertentu menelurkan telurnya. Masing-masing hewan langka ini bisa menghasilkan 100 sampai dengan 150 butir telur.

Pulau Jemur diperkaya dengan kecantikan dan daya tarik keberadaan terowongan perang Jepang, menara api, jejak kaki kuno, peninggalan pertahanan bawah tanah Jepang, legenda batu Panglima Layar, taman laut, pantai pasir emas. Jika dilihat posisi dan lokasinya Pantai Jemur adalah sebuah tempat pengembangan pariwisata yang bagus, yakni tersedia sederetan aktifitas menyenangkan, seperti surfing, menyelam, bersampan dan masih banyak lainnya.

Pulau Tilan
Pulau ini dipisahkan oleh Sungai Rokan, berseberangan dengan Kampung Rantau Bais yang terletak sekitar 20 km dari Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah Putih atau 40 km dari Kota Dumai.

Lokasi ini membutuhkan waktu 10 menit dengan menggunakan sampan dayung. Pengunjung akan langsung mendarat di tepi garis pantai. Pantai Pasir Putih dengan latar belakang permai merupakan daya tarik para pelancong. Selain itu, dekat dengan perkampungan Rantau Bais yang mana dapat membawa 2 (dua) pengembangan terbaik untuk wisata terpadu.

Pantai yang indah disepanjang Sungai Rokan berpotensi untuk wisata air, agro wisata, wisata alam, seperti tempat pemancingan, tempat kemping, perkebunan, peternakan dan lain-lain.Tempat ini terletak diantara Kecamatan Tandun dan Rokan IV Koto, 135 km dari Kota Pekanbaru. Mencakup areal seluas ± 3.000 hektar, hutan ini merupakan tempat berbagai jenis flora dan fauna. Ditempat ini para petualang bisa menemukan kenikmatan air panas (hot springs), goa asli, air terjun, selokan dan jalan setapak berserakan, seperti rusa liar dan hewan langka lainnya.
Danau Napangga
Danau ini terletak sekitar 70 km dari Ujung Tanjung di Kecamatan Pujud, atau terletak di hulu Sunagi Batang Kumu, dekat Tanjung Medan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara. Pesona Danau Napangga memikat kecantikan pemandangan alam dengan air yang tenang seluas 500 ha.

Legendaris danau ini adalah tempat peristirahatan raja pada hari tuanya. Sekarang tempat ini terkenal sebagai tempat tinggal ikan Arwana, sebuah spesies ikan hias yang sengaja dilestarikan oleh banyak orang karena kecantikannya.

Sebagian besar jalan menuju Danau Napangga adalah jalan aspal, keadaan jalan yang berliku-liku lebih mudah dan nyaman untuk para pengunjung. Jika dilihat dari segi potensinya, danau ini sangat cocok untuk pembangunan wisata air.

Perayaan Pembakaran Tongkang
Satu-satunya perayaan unik hanya terdapat di Kota Bagan Siapi-api yaitu Perayaan Pembakaran Tongkang atau Go Cek Cap Lak yang diselenggarakan satu tahun sekali tepatnya pada bulan ke lima tanggal 16 berdasarkan kalender Cina. Perayaan ini hanya berlangsung 1 (satu) malam penuh, walaupun persiapannya selama 2 atau 3 hari.

Sebelum perayaan dimulai msyarakat dari belahan Indonesia datang berkelompok-kelompok ke candi tua yaitu tempat tongkang didekorasi dengan kertas timah keemas-emasan berwarna dan bercahaya serta diisi dengan nasi, gula, sangkar dan sesembahan lainnya yang mana pada tahun lalu, duit merupakan salah satu bentuk sesembahan.

Dengan sedikit jamuan/ layanan kemudian tongkang diarak sepanjang jalan menuju ke pantai. Disepanjang jalan orang-orang meletakkan ayam panggang, itik, babi, tebu, jeruk dan berbagai makanan enak serta buah segar lainnya yang merupakan ekstra sesembahan untuk roh para leluhur. Setelah sampai di pantai, tongkang didorong ke laut dan dibakar. Ini biasanya dilakukan pada malam hari. Penganut lalu menginterpretasikan bagaimana tongkang tenggelam dengan baik untuk pendekatan tahun berikutnya. Jika kapal condong ke atas sebelum ia tenggelam, maka tahun yang akan datang adalah bagus untuk memancing. Namun jika kapal terbalik kebagian darat, maka ini menandakan hal baik untuk perdagangan.

Tidak ada komentar:

I Am Who I Am