Cari Blog Ini

Senin, 31 Januari 2011

Potret Sepakbola Indonesia

Disaat Malaysia penuh percaya diri menatap Piala Asia 2015 dengan catatan baik pasukan mudanya, Indonesia masih berkutat dengan dualisme liga yang... It's about business and politics! as usual! 
G*LK*R vs D*M*KR*T
Ini beralasan, kita ambil studi kasus: Bergulirnya LPI dikecam secara sporadis oleh petinggi PSSI yang notabene pasukan dari Partai Golk*r. Di lain pihak, LPI pun didukung habis-habisan oleh Menpora dan segenap anggota DPR yang merupakan antek-antek Partai Dem*kr*t. Jelas-jelas sepakbola kita yang sedang digandrungi pasca AFF 2010 tengah dipolitisasi untuk kepentingan pemilu 2014. Apa Jadinya bila kedua pihak ini tak kunjung menemui titik temu? Berikut adalah opsinya... 
  1. jika dalam batas waktu yang telah ditentukan PSSI tidak bisa melaksanakan maka FIFA akan membawa kasus LPI ke sidang FIFA guna memutuskan langkah selanjutnya.PSSI, kata dia, jika tidak bisa menyelesaikan permasalahan LPI terancam hukuman oleh FIFA. Hukuman terberat bisa berupa pengeluaran dari anggota FIFA yang diawali pembekuan
  2. Timnas Indonesia tidak bisa berlaga di kompetisi resmi FIFA karena mengalami pembekuan. Maka Sepakbola indonesia "MATI TOTAL"
  3. Kerusuhan suporter dan simpatisan sepakbola lokal akan terjadi karena hal-hal tersebut diatas. Antusiasme akan sepakbola yang tengah panas-panasnya akan padam dan akan sulit menghidupkannya kembali
  4. Hilangnya pemain muda berbakat di Timnas U-23 Sea Games karena merumput di LPI. 
Maka ditengah euforia yang tinggi ini, sebenarnya sepakbola indonesia sedang terancam. Ditambah lagi pemberitaan tentang "surat palsu FIFA". Jika surat itu ternata benar-benar palsu dan FIFA mengetahuinya, maka habislah sepakbola kita.

Read, Enjoy, Respect, No Repost

LPI - ICW - IGK MANILA - SUPORTER - Save our soccer 
Maka pada hari ini, Minggu, 16 Januari 2011 diadakanlah kongres revolusi PSSI bertajuk "Sepakbola tanpa APBD". Mendatangkan mantan pengurus PSSI dan juga mantan Ketua Umum Persija Jakarta sebagai pembicara. Mereka membahas tentang Kebusukan PSSI yang selama satu dekade lebih dipimpin oleh Nurdin Halid yang menggantikan Agum Gumelar. Maka inilah yang dikatakan IGK Manila...

Save Our Soccer
"Ngga usah beli pemain asing banyak2 utk menang di Liga Indonesia, cukup beli wasit,AW1 dan AW2"
"Di Liga champion Asia, KIta selalu kalah besar...artinya juara Liga indonesia menang lewat permainan kotor"
"agak sulit menurunkan nurdin halid lewat kaongres, duitnya banyak untuk beli suara di kongres"
*dikutip dari akun twitter @sepakbolainfo

Intinya Sepakbola Indonesia hampir mendekati kondisi "Rezim Soeharto" di tahun 1997-1998. Toh yang menyuarakan NURDIN TURUN bukanlah lawan politiknya, tetapi Rakyat Indonesia dan orang-orang Gila Bola seperti saya.

PSSI Ketar - Ketir
Opini dan simpati masyarakat, yang tidak suka sepak bola sekalipun, sedang condong ke LPI, selain karena klub LPI tidak menggunakan dana APBD, juga karena Irfan Bachdim dan Persema, memilih LPI dan menepis tekanan dan ancaman PSSI atas mereka. Sikap Persema dan Irfan Bachdim membuat skor sementara LPI (1) – PSSI (0)!

Perbedaan LPI dan ISL (klik untuk perbesar gambar)
Belum lagi bintang asal Filipina James dan Phil Younghusband yang akan membela Batavia FC 1928, dan PSSI memberikan surat Ultimatum ke federasi sepakbola Filipina untuk tidak membiarkan pemain-pemainnya bermain di LPI, skor berubah LPI (2) – PSSI (0).

James and Philip Younghusband
Seharusnya banyaknya kompetisi bisa mendongkrak kualitas sepakbola lokal. Disaat saingan kita sudah memulai pembaharuan squad timnasnya dengan regenerasi, kita belum melakukan apa-apa dan sibuk dengan urusan yang tidak jelas juntrungannya. Semoga hal ini cepat berlalu.

Tidak ada komentar:

I Am Who I Am